UNAIR NEWS – Prosesi wisuda merupakan salah satu bentuk pelantikan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun di tengah masa pandemi Covid-19, para wisudawan tidak bisa melakukan prosesi wisuda secara langsung seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai salah satu bentuk apresiasi bagi wisudawan 2020, Narasi TV menggelar acara spesial bagi para wisudawan (14/6/2020). Narasi TV mengundang 100 wisudawan di berbagai pelosok negeri untuk bersama-sama merayakan hari wisuda secara daring melalui platform Zoom dan channel Youtube Najwa Shihab.
Salah satu wisudawan yang berkesempatan menjadi narasumber di acara Wisuda 2020 Merayakan Angkatan LDR tersebut adalah Gabriella Handoyo. Wisudawan yang akrab disapa Gaby itu merupakan lulusan program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR).
“Saya terkejut sekaligus senang karena bisa mendapat kesempatan untuk bergabung dalam acara nasional yang mempertemukan saya dengan wisudawan-wisudawan dari seluruh daerah di Indonesia,” ungkapnya
Pada acara spesial tersebut, Gaby sempat berdiskusi dengan Najwa Shihab mengenai makna wisuda. Menurutnya, wisuda bagi Gaby memiliki dua arti. Yang pertama adalah sebagai puncak apresiasi dari kampus terhadap kerja keras selama perkuliahan. Yang kedua adalah sebagai challenge karena para lulusan akan segera memasuki dunia pekerjaan.
“Kita (wisudawan, red) akan dituntut untuk mengubah cara berpikir, cara bertindak dan cara bersikap. Yang dulunya hanya mahasiswa saja, sekarang kita dituntut untuk menjadi seorang profesional,” jelasnya.
Saat diwawancara melalui daring, Gaby bercerita ada sedikit rasa kecewa saat tidak bisa mengikuti wisuda offline. Menurutnya, wisuda adalah momen yang paling ditunggu sejak pertama kali masuk kuliah.
“Saya merasa senang dan terharu karena ternyata banyak orang yang turut prihatin dengan kekecewaan para wisudawan dan tergerak untuk ikut memeriahkan wisuda virtual ini,” tambahnya.
Gaby tidak bisa memungkiri kekecewaan para wisudawan 2020. Wisuda yang merupakan momen yang didambakan mereka akhirnya diadakan secara daring. Namun dia menyadari bahwa sebenarnya esensi dari wisuda virtual sama dengan wisuda offline, yang membuatnya berbeda hanyalah media yang dipakai.
“Ingatlah, kita adalah pahlawan-pahlawan kecil karena kita turut berpartisipasi dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” pungkasnya. (*)
Penulis: Sandi Prabowo
Editor: Khefti Al Mawalia