The United States Social Security Administration mendefinisikan disabilitas sebagai ketidakmampuan untuk terlibat dalam aktivitas yang substansial karena gangguan fisik atau mental yang ditentukan secara medis, yang dapat diperkirakan mengakibatkan kematian. Orang lanjut usia atau orang lanjut usia dengan disabilitas, terutama mereka yang membutuhkan bantuan dan mereka yang merupakan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, berisiko tinggi terhadap influenza selama pandemi influenza karena perawatan yang terganggu atau paparan influenza dari pengasuh mereka. Suatu penelitian menyebutkan bahwa orang lanjut usia dengan disabilitas memiliki risiko mortalitas dan morbiditas terkait influenza lebih tinggi. Meskipun belum tersedia data cukup kuat yang menunjukkan bahwa orang lanjut usia yang cacat memiliki risiko influenza berat atau rumit, influenza mungkin menjadi faktor risiko untuk pneumonia bakteri sekunder atau penyakit pernapasan terkait influenza, gagal pernapasan, penyakit jantung, stroke hemoragik, atau stroke iskemik.
Taiwan menjadi Negara yang memiliki konsentrasi tinggi terhadap penanganan penyakit influenza. Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (TCDC) dan Komite Penasihat Pengendalian Penyakit Menular memiliki beberapa strategi kesehatan untuk pencegahan influenza musiman. Pemerintah Taiwan mengkampanyekan vaksinasi influenza nasional untuk mengendalikan risiko penularan influenza di antara kelompok rentan. Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) Amerika Serikat juga menyarankan bahwa vaksinasi influenza tahunan rutin direkomendasikan untuk semua orang berusia ≥ 6 bulan tanpa kontraindikasi. Dalam mendukung program pemerintah Taiwan, suatu studi telah dilaksanakan untuk menghitung untung rugi dari pemberian vaksinasi influenza pada lansia dengan disabilitas, yang dilihat dari aspek jumlah kematian akibat influenza, rawat inap terkait influenza, waktu lama rawat inap, dan pengeluaran rawat inap selama musim influenza. Hasil studi tersebut membuktikan efek vaksinasi influenza dalam mengurangi risiko kematian, rawat inap untuk penyakit pernapasan, gagal pernafasan, penyakit jantung, stroke hemoragik, atau stroke iskemik pada orang lanjut usia dengan disabilitas. Selain itu, pemberian vaksin influenza pada lansia dengan disabilitas mampu mengurangi lama masa tinggal dan pengeluaran medis untuk komplikasi terkait influenza. Penurunan masa tinggal dan biaya medis karena vaksinasi influenza sebanding dengan tingkat keparahan kecacatan.
Temuan ini menyiratkan bahwa pemerintah harus mendorong orang lanjut usia penyandang cacat untuk menerima vaksinasi influenza secara teratur karena orang lanjut usia penyandang cacat sangat rentan terhadap infeksi influenza dan komplikasi terkait influenza. Vaksinasi influenza diperlukan dan sangat mengurangi pengeluaran pemerintah untuk menanggung biaya kesakitan akibat influenza pada orang lanjut usia dengan disabilitas. Orang lanjut usia dengan kecacatan parah mungkin sangat rentan terhadap influenza. Kelompok lansia dengan disabilitas ini dapat mengalami komplikasi yang sangat serius, sehingga akan mungkin meningkatkan lama waktu tinggal (Length of Stay) terkait influenza. Hal ini akan menyebabkan besarnya pengeluaran medis untuk influenza dan pneumonia, penyakit pernapasan, dan kegagalan pernapasan. Para pembuat kebijakan harus menjadikan vaksinasi influenza sebagi prioritas pencegahan untuk orang lanjut usia dengan disabilitas, terutama mereka yang cacat parah dan sangat parah.
Penulis: Ernawaty
Apabila saudara tertarik dengan topik ini, saudara dapat membacanya artikel Link artikel ini dapat diunduh pada: https://www.mdpi.com/2076-393X/8/1/140
Yu-Chia Chang, Huang Yu-Tung, Long-Sheng Chen, Ho-Jui Tung, Kuang-Hua Huang, Ernawaty and Szu-Yuan Wu. 2020. Protective Effect of Seasonal Influenza Vaccination in Elderly Individuals with Disability in Taiwan: A Propensity Score–Matched, Nationwide, Population-Based Cohort Study. Vaccines. Special Issue.