UNAIR NEWS – Menjelang New Normal, berbagai sektor di Indonesia melakukan persiapan untuk menyambutnya. Tak luput Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang menggelar forum diskusi bersama dengan perwakilan mahasiswa setiap angkatan dan wali mahasiswa. Penerapan New Normal dalam bidang sarjana, profesi, dan spesialis ini tentunya membutuhkan serangkaian perubahan, baik dalam pelaksanaan pengajaran klasikal maupun praktikum.
Pada sesi jajak pendapat 235 wali mahasiswa pada 7 Juni 2020, Wakil Dekan I Prof. Dr. Anita Yuliati, drg., M.Kes menyampaikan hasilnya di forum online tersebut. Disebutkan bahwa 82% orang tua mahasiswa beranggapan masih belum dimungkinkan adanya pembelajaran pada masa pandemi seperti saat ini.
Orang tua mahasiswa memberi masukan untuk melaksanaan perkuliahan secara daring, pertukaran jadwal praktikum dengan semester selanjutnya, hingga mengurangi kapasitas kelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wali mahasiswa keberatan dengan penerapan pendidikan klasikal di tengah pandemi ini, mengingat status zona hitam di Kota Surabaya.
Kemudian, Dr. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes selaku Dekan FKG UNAIR memberikan penjelasan singkatnya.
“Orang tua mahasiswa dan mahasiswa harus bersinergi bersama dengan fakultas, universitas, rumah sakit gigi dan mulut, serta external stake holders guna menekan angka penyebaran Covid-19 selagi kita melakukan proses belajar mengajar dengan menerapkan SEE Education, yakni safe, effective, & efficient education,” terang Darmawan.
Pada blueprint Fakultas Kedokteran Gigi UNIAR di era New Normal, ia memaparkan bahwa kesehatan dosen, karyawan, operator, instruktur klinik, dan pasien menjadi prioritas solusi era New Normal. Berbagai strategi dicanangkan antara lain menurunkan kuliah tatap muka department based dan meningkatkan integrated blended learning online. Serta, menurunkan kegiatan belajar dengan pasien dan meningkatkan belajar dengan alat peraga dan blended learning online, case-based learning.
Sejumlah persiapan protokol kerja praktek mahasiswa FKG di RSGM UNAIR turut dipersiapkan oleh fakultas dan RSGM. Hal itu dilakukan agar selanjutnya pelaksanaan transisi menuju New Normal dapat berjalan denga baik dan lancar.
“Bijaksana, bekerja bersama-sama, pasti bisa,” tutup Darmawan dalam paparannya. (*)
Editor: Binti Q. Masruroh