Pada akhir 2019, tepatnya 31 Desember 2019, Pemerintah China menyampaikan laporan ke WHO (World Health Organization) ketika dunia menatap pergantian tahun dan menyambut tahun baru 2020. Dalam laporan itu, China menyebut adanya beberapa kasus pneumonia (penyakit baru berbahaya) aneh di Wuhan. Kota terpadat di bagian pusat China yang juga Ibukota Provinsi Hubei.
Penyakit itu menyerupai SARS dengan gejala batuk kering, demam, badan terasa sakit, dan tidak enak badan. Terjadi sejak 12 Desember 2019. Pada bulan berikutnya, Januari, Pemerintah China menutup pasar hewan dan daging di Wuhan. Konon, tempat itu dianggap menjadi kluster pertama penyebaran pneumonia itu yang kini dikenal sebagai penyakit Corona jenis baru atau COVID-19.
Mudik tahun baru pada pertengahan Januari 2020 oleh penduduk China ke luar negeri menandai kemunculan kasus pneumonia itu di luar China. Thailand menjadi negara pertama dengan seorang wanita berusia 73 tahun sebagai pasiennya pada 13 Januari 2020. Kemudian Korea Selatan melalui seorang anggota jamaah keagamaan yang turut terjangkit penyakit tersebut. Dilanjutkan laporan kemunculan penyakit itu di Amerika Serikat, Italia, Australia, dan negara-negara yang lain.
Dua bulan setelahnya, WHO melalui Dirjen Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penetapan COVID-19 sebagai pandemi global, tepatnya pada Kamis (12/3/2020). Dalam pernyataan itu, kasus COVID-19 di luar China telah meningkat 13 kali lipat dalam dua pekan. Sementara pemerintah diimbau melakukan “tindakan mendesak dan agresif”.
Sampai dengan Sabtu (9/5/2020), COVID-19 telah menyebar dan menjangkiti lebih dari 1 juta orang dari 185 negara di dunia. Termasuk ancaman keganasan COVID-19 itu telah membayang-bayangi Indonesia sampai saat ini.
Sebelumnya, Indonesia diberondong desakan dan pertanyaan dari berbagai negara di dunia terkait status “zero” kasus COVID-19. Mengingat, sampai pada akhir Februari 2020, pemerintah Indonesia belum memberikan kabar terkait warganya yang mengidap COVID-19. Padahal, saat itu jumlah kasus positif COVID-19 sudah mencapai lebih dari 80 ribu di seluruh dunia. Termasuk fakta bahwa Indonesia dikepung oleh enam negara tetangga yang terpapar COVID-19. Mulai, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, sampai Australia.
Kasus pertama Indonesia akhirnya diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi pada Senin (2/3/2020), Sembilan hari sebelum penetapan pandemi global oleh WHO. Dua WNI (Warga Negara Indonesia), seorang ibu (64 th) dan putrinya (31 th), diduga tertular COVID-19 karena melakukan kontak dengan Warga Negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Delapan puluh hari berselang, Kementerian Kesehatan dalam rilis data resminya per Sabtu, (9/5/2020) mencatat jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 13 ribu pasien. Dengan status, sebanyak 19 wilayah diijinkan melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mencegah lonjakan jumlah kasus.
Di sisi lain, dengan diburu waktu, kampus-kampus juga terus mengoptimalkan daya masing-masing menemukan solusi menghadapi bayangbayang ancaman COVID-19. Seperti halnya dilakukan Universitas Airlangga dalam tiga bidang sekaligus. Yakni, terkait dengan penanganan pasien, pengujian sampel pasien, serta penelitian dan pengembangan vaksin dan obat. Sampai saat ini, genderang perang perlawanan itu masih ditabuh dan akan kian nyaring dikobarkan. Semoga kita semua dilindungi. Kita semua akan menang, Amin!!. (*)
Redaksi:
Pengarah Redaksi: Mohammad Nasih (Rektor), Nyoman Tri Puspaningsih (Wakil Rektor I), Muchammad Madyan (Wakil Rektor II), Moch. Amin Alamsjah (Wakil Rektor III), Junaidi Khotib (Wakil Rektor IV), Koko Srimulyo (Sekretaris Universitas);
Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Suko Widodo (Ketua PIH); Wakil Pemimpin Redaksi: Imron Mawardi; Redaktur Pelaksana: Feri Fenoria Rifa’i; Redaktur & Anggota Redaksi: Nuri Hermawan, Binti Quryatul Masruroh, Khefti Al Mawalia;
Koresponden: Zanna Afia Deswari, Nabila Amelia, Galuh Mega, Erika Eight Novanty, Sandi Prabowo, Intang Arifia, Asthesia Dhea, Dita, Aditya Novrian, M. Wildan Suyuti, Muhammad Suryadiningrat, Ulfah Muamaratul, Rissa Ayu, & Dimar Herfano; Fotografer: Agus Irwanto; Pracetak & Artistik: Feri Fenoria Rifa’i; Sirkulasi: Agus Irwanto;
Alamat Redaksi: Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga, Lantai 2, Ruang 203, Gedung Manajemen UNAIR, Kampus C, Jalan Mulyorejo Surabaya; Telepon/Faks: (031) 5913244; Alamat E-mail Redaksi: news@pih.unair.ac.id;