Perkembangan Embrio Ikan Wader Setelah Perlakuan Heat Shock

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Indonesia.go.id

Perlakuan kejut suhu (temperature shock) dalam bidang perikanan, khususnya bioteknologi akuakultur telah lama diteliti dan dikembangkan. Perlakuan kejut suhu, baik itu kejut suhu dingin (cold shock) maupun kejut suhu panas (heat shock) dalam aplikasinya dapat digunakan dalam upaya produksi benih ikan satu jenis kelamin (monoseks), baik jantan ataupun betina, proses sex reversal, dan atau pemijahan spesies ikan, termasuk digunakan dalam upaya manipulasi kromosom spesies ikan.

Secara umum, perlakuan heat shock lebih sering digunakan daripada cold shock. Selain lebih mudah dalam kontrol atau pengaturan suhu, heat shock lebih efisien daripada cold shock. Perlakuan heat shock telah digunakan sebagai pekerjaan rutin dalam aplikasi bioteknologi akuakultur, terutama manipulasi kromosom pada beberapa spesies ikan atau organisme akuatik lainnya.

Suhu adalah salah satu faktor lingkungan penting yang dapat mempengaruhi perkembangan embrio organisme, termasuk organisme akuatik seperti spesies ikan. Pada tingkat yang ekstrim, suhu dapat menyebabkan kerusakan dan kematian embrio ikan. Suhu ekstrim juga dapat mempengaruhi terbentuknya jenis kelamin (seks) individu spesies, khususnya ikan, baik jantan maupun betina. Cepat atau lambat perkembangan embrio ikan ditentukan suhu lingkungan inkubasi embrio ikan. Suhu rendah di bawah suhu normal kehidupan ikan umumnya mengakibatkan perlambatan perkembangan dan penetasan embrio ikan. Demikian pula sebaliknya, suhu tinggi dari suhu normal kehidupan ikan dapat mempercepat waktu perkembangan embrio ikan setiap stadianya, mulai pembelahan sel dari 2 ke 4, 4 ke 8, 8 ke 16 dan seterusnya, seperti stadia morula, blastula, gastrula, embriogenesis hingga embrio menetas.

Perlakuan heat shock dalam upaya mencari perlakuan terbaik dalam pengembangan bioteknologi akuakultur manipulasi kromosomal pada spesies ikan umumnya dimulai dari pengujian pengaruh heat shock yang tepat terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup embrio ikan. Hal ini sangat penting agar nantinya diharapkan dapat menghasilkan spesies ikan yang dimanipulasi kromosomnya (chromosomal-manipulated fish) karena embrio berhasil menetas dan hidup.

Pada studi ini, embrio yang digunakan sebagai bahan utama adalah embrio ikan wader yang saat ini telah berhasil dikembangbiakkan secara massal. Suhu air yang digunakan untuk perlakuan heat shock adalah 40ºC berdasarkan beberapa studi terkait sebelumnya pada kelompok ikan yang sama, yaitu kelompok ikan Cyprinid. Pada studi ini, lama kejut dibedakan mulai 1; 1,5, dan 2 menit pada umur embrio ikan wader yang juga berbeda, yaitu 3, 4, dan 5 menit setelah fertilisasi (msf). Embrio ikan wader yang digunakan sebelumnya diseragamkan atau dihomogenkan untuk mengurangi bias dengan persentase fertilisasi atau fertilization rate yang relatif sama, yaitu hingga 89%.

Berdasarkan hasil studi menunjukkan bahwa perlakuan heat shock 40ºC dengan lama kejut dan umur embrio yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap lama waktu perkembangan embrio ikan wader (p<0,05), akan tetapi lama waktu menetas (hatching) relatif sama. Lama waktu perkembangan embrio pada masing-masing stadia terlihat berbeda antar kelompok perlakuan, mulai pembelahan (cleavage), stadia morula, blastula, gastrula, organogenesis, dan menetas. Hasil studi ini menunjukkan bahwa lama heat shock hanya mempengaruhi waktu perkembangan stadia embrio dan tidak berpengaruh terhadap lama waktu menetas embrio ikan wader. Bagaimana terhadap akhir persentase penetasannya, hal ini yang menjadi perhatian pada studi lanjutanyang kami lakukan.

Penulis: Akhmad Taufiq Mukti

Referensi: Rizal I, Mukti AT, Mubarak AS, Satyantini WH, and Widjiati. 2020. The different effects of heat shock duration and embryo ageon embryonic development and hatching lengths of spottedbarb (Puntius binotatus) fish. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science,441: 012123 https://doi.org/10.1088/1755-1315/441/1/012123.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).