Dampak Ekowisata Mangrove Terhadap Kesejahteraan dalam Perspektif Maqashid Syariah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh travelingyuk.com

Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya termasuk salah satu wisata yang masih baru dari pada wisata alam lainnya di Surabaya. Wisata Mangrove Wonorejo di Surabaya  baru resmi dibuka pada tahun 2010 dan sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan hingga saat ini, Kawasan hutan mangrove ini pertama kali dibangun oleh masyarkat Wonorejo dan saat ini sudah diambil alih oleh pemerintah kota Surabaya dan terus dikembangkan.

Mangrove Wonorejo Surabaya adalah kawasan hutan yang masih terjaga dan terawat. Pada kawasan hutan Mangrove Wonorejo Surabaya terdapat banyak potensi yang bisa digali dari segi ekonomi mikro dan ekowisata yang belum teroptimalisasi agar lebih dapat mengembangkan warga disekitar kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya. Oleh sebab itu, kawasan ini sangat berpotensi untuk dapat dikembangan sebagai daerah tujan wisata alternative di kota Surabaya, agar dapat menunjang taraf hidup ekonomi masyarakat Wonorejo Surabaya. Pengembangan tempat wisata mangrove akan dapat memiliki nilai tambah baik untuk peningkatan potensi ekonomi masyarakat lokal maupun untuk tempat ikon wisata yang dimiliki kota Surabaya. Kawasan hutan Mangrove Wonorejo Surabaya memiliki banyak potensi yang bisa digali dari segi ekonomi mikro dan ekowisata yang belum teroptimalisasi agar lebih dapat mengembangkan warga disekitar kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya.

Pemanfaatan tanaman mangrove dapat memberikan peningkatan kualitas hidup masyarakat, antara lain meningkatnya estetika, spiritual, dan nilai-nilai lain yang berkaitan dengan kesejahteraan. Penelitian Sari (2016) dengan judul “Penggunaan mangrove untuk meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga”, meneliti pemberdayaan UKM di Ekowisata Wisata Hutan Mangrove dari beberapa aspek. Antara lain aspek pemungkinan dan aspek penguatan. Pemberdayaan dari aspek pemungkinan yakni masyarakat kini dapat tambahan penghasilan dengan berjualan pada pengunjung. Sementara pemberdayaan dari aspek penguatan dilakukan dengan pemberian pelatihan pemasaran kepada pelaku. Ekowisata mangrove bertujuan unutuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian belum ada analisa kesejahteraan dalam perspektif Islam. Tujuan dari artikel ini adalah mendeskripsikan dampak Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya pada kesejahteraan umat dalam perspektif maqashid syariah.

Fungsi kesejahteraan dalam penelitian ini menggunakan pemikiran Maqashid Syariah menurut Al-Ghazali. Martini (2015) meneliti pemikiran Al-Ghazali,  hasilnya kesejahteraan seluruh umat manusia yang mana terletak dalam perlindungan terhadap keimanan (ad-diin), jiwa (an-nafs), intelektual (al-aql), keturunan (an-nasl) dan kekayaan (al-maal). Segala sesuatu yang memastikan perlindungan terhadap kelima hal tersebut yang menjamin kepentingan public seperti yang diinginkan.

Penelitian ini membahas bagaiamanakah dampak ekowisata mangrove terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat Surabaya dalam perspektif Maqashid Syariah. Menganalisa apakah sudah melindungi keimanan (Ad-diin), jiwa (An-Nafs), Intelektual (Al-Aql), Keturunan (An-Nasl) dan Kekayaan (Al-Maal). Inilah yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terkait ekowisata  Mangrove.

Jenis pendekatan penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesejahteraan masyarakat Surabaya dalam perpektif maqashid syariah.Untuk mendiskirpsikan, penelitian ini diperlukan analisa beberapa literatur terkait kondisi masyarakat Surabaya, potensi dan dampak Mangrove Wonorejo Surabaya pada masyarakat, kesejahteraan dalam perpektif Islam, dan serta menganalisa literatur terkait maqashid syariah. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan observasi dan wawancara untuk memvalidasi data literatur yang ada.

Hasil dari penelitan ini meunjukkan bahwa ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya memberikan kesejahteraan pada masyarakat, kesejahteraan di ekowisata hutan mangrove sudah memnuhi 5 maqashid Syariah yang dibahas pada penelitian yang di teliti oleh peneliti yaitu melindungi agama, jiwa, akal, keturunan dan harta dimana dalam masing-masing hal tersebut ekowisata hutan mangrove sudah dapat memenuhi nya agar masyarakat dapat lebih sejahtera dari sudut pandang maqashid Syariah, Oleh sebab itu perlu pemerintah dan lambaga lainnya perlu terus mendampingi para pengusaha dan Masyarakat sekitar Mangrove Wonorejo agar usaha mereka semakin kuat dan berkelanjutan.

Penulis: Fatin Fadhilah Hasib, Adika Dwi B. Nurdiansyah dan Yunus Rizki Setiawan

Link terkait tulisan di atas: The Impact of Mangrove Ecotourism on Welfare from the Perspective of Maqasid al-Sharia / https://www.ijicc.net/images/vol10iss12/101238_Hasib_2020_E_R.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).