Radang kandung kemih pada kucing / feline idiopatic cystitis (FIC) seringkali terjadi pada kucing peliharaan, dimana terdapat radang pada vesica urinaria akibat adanya batu atau hal lain yang mengiritasi dinding kandung kemih. Kucing penderita FIC pada umumnya akan mengalami kesulitan urinasi, terdapat rasa sakit saat kencing, air seni bercampur dengan darah, sering menjilat area genital, penurunan nafsu makan, lemas, dan muntah. Kuncing jantan dua kali lebih beresiko dibanding dengan kucing betina sebab secara anatomi saluran kencing kucing jantan berdiameter lebih kecil dan lebih panjang. Beberapa faktor yang berpengaruh pada kejadian FIC diantaranya: kurangnya exercise, tipe kucing rumah yang sangat jarang keluar, stress, dan kebiasaan mengkonsumsi pakan kering tanpa diimbangi asupan air yang cukup.
Pada kasus FIC pertolongan pertama di rumah sakit hewan biasanya dilakukan dengan kateterisasi, memasukkan selang kecil ke dalam saluran genital dengan tujuan mengalirkan urin keluar kemudian dilanjutkan dengan perawatan intensif beberapa hari untuk memperbaiki kondisi pasien tersebut. Selama perawatan tersebut umumnya pasien diberi terapi antibiotik, vitamin neurotropik dan antispasmodik selama 3 – 7 hari. Kemungkinan sembuh penderita tergantung pada kondisi pasien saat dibawa ke rumah sakit hewan, tingkat keparahan penyakit, dan daya juang pasien selama masa pengobatan.
Feline idiopatic cystitis (FIC) merupakan penyakit yang sangat populer pada kucing peliharaan , berbagai cara telah dilakukan oleh para peneliti dan praktisi kedokteran hewan untuk mengembangkan metode pengobatan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pengobatan dan probabilitas kesembuhan pasien.
Para peneliti dan praktisi medis veteriner Universitas Airlangga baru-baru ini melaporkan bahwa terapi probiotik terbukti dapat meningkatkan progresivitas kesembuhan penderita FIC. Probiotik yang digunakan dalam studi ini golongan Lactobacillus sp. Probiotik ini secara efektif dapat menggantikan penggunakan antibiotik dosis rendah dalam waktu yang lama, dan terbukti lebih aman untuk mendukung meremajaan sel epitel pada dinding kandung kemih. Lactobacillus sp. menghasilkan H2O2 yang berfungsi sebagai anti bakterial alami untuk mengatasi infeksi bakteri dalam kandung kemih. Zat aktif ini secara efektif membunuh bakteri patogen dalam saluran urogenital seperti E.coli, Salmonella sp., dan Helicobacter pilori dengan cara berperan sebagai zat anti inflamasi, immunomodulator (memperkuat imunitas membran protein sel epitel) dan menurunkan level interlukin 6 (IL-6) dan IL-8 sehingga dapat mempercepat kesembuhan dan meningkatkan kualitas kesehatan pasien pasca perawatan.
Oleh: Herinda Pertiwi, drh., MSi.