Brucellosis adalah penyakit zoonosis yang sangat menular yang disebabkan oleh genus bakteri Gram-negatif Brucella. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan OCE International des Epizootics (OIE) juga menganggap Brucellosis sebagai salah satu zoonosis paling global. Brucella dapat mempengaruhi hampir semua hewan domestik kecuali kucing yang memiliki ketahanan terhadap penyakit. Ini juga dapat menyebabkan infeksi pada manusia, ruminansia dan hewan lainnya.
Brucellosis terkenal dengan nama yang berbeda termasuk Malta Fever, Demulant Fever, Mediterranean Fever, Epizootic Abortion, Bang’s Disease, and Abortion Contagious. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian reproduksi yang signifikan pada hewan dewasa. Penyakit ini terutama menyebabkan aborsi trimester terakhir, lahir mati, plasentitis, orkitis, infertilitas dan juga dengan ekskresi organisme dalam pengeluaran rahim dan susu.
Studi ini dirancang untuk menyelidiki tidak hanya prevalensi, tetapi juga risiko potensial yang terkait dengan brucellosis bagi kesehatan manusia dan hewan domestik di gurun Thal, Pakistan.
Metode pendekatan pada penelitian ini melibat 1019 sampel serum yang terdiri dari 957 (n = 499 bu alo, n = 244 sapi, n = 214 unta) hewan domestik dari kedua jenis kelamin. Sementara itu pada manusia usia dan 62 orang yang berhubungan erat dengan hewan. Selanjutnya semua sampel sapi diuji melalui uji plat Rose Bengal (RBPT) dan dikonfirmasi ulang dengan uji ELISA, sedangkan uji sampel serum manusia dilakukan dengan Febrile Antigen Kit.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seroprevalensi keseluruhan 3,5% ditemukan pada sapi dan bu alos dan 17,3% pada manusia. 77,8% Sero-positif dari hewan memiliki riwayat aborsi sementara 60% keguguran ditemukan pada pasangan dari orang yang terinfeksi. Penularan penyakit initrenyata terjadi dengan cara kontak langsung antara hewan yang terinfeksi brucella dan penggunaan susu yang tidak dipasteurisasi merupakan sumber utama penularan brucellosis yang menyebabkan gangguan reproduksi dan masalah kesehatan lainnya pada manusia.
Aborsi ditemukan signifikan secara statistik (nilai-p <0,05) pada hewan sero-positif untuk brucella. Bovine brucellosis merupakan penyakit zoonosis di padang pasir Thal Pakistan yang dipengaruhi oleh banyak factor risiko sehingga penyebaran penyakit ini tetap berjalan. Oleh karena itu upaya kolaboratif antara dokter hewan dan otoritas kesehatan masyarakat diperlukan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian dan untuk menciptakan kesadaran kesehatan masyarakat tentang masalah kesehatan yang terkait dengan brucellosis di gurun Thal, Pakistan.
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seroprevalensi brucellosis pada hewan dan manusia di padang pasir Thal menggambarkan gangguan reproduksi pada hewan sero-positif. Hubungan antara hewan sero-positif (sapi dan bu alos) dan aborsi ditemukan signifikan (P <0,05). Konsumen susu mentah dan manusia yang biasa berhubungan erat dengan hewan memiliki seroprevalensi Brucella sebesar 17,74%. Manusia sero-positif tidak hanya memiliki masalah kesehatan seperti nyeri otot, sakit kepala, tekanan darah rendah, demam undulant, radang sendi, tetapi juga ditemukan memiliki tingkat keguguran yang tinggi pada pasangan mereka. Oleh karena itu brucellosis mempunyai peran sebagai factor predisposisi terhadap berbagai macam penyakit baik pada manusia dan hewan.
Penulis: Aamir Shehzad, Fedik Abdul Rantam, Awais Masud and Shahbaz Ahmed. 2020.
Link terkait jurnal di atas: Seroprevalence and potential risk factors associated with brucellosis in the Desert Thal of Pakistan. Human & Veterinary MedicineInternational Journal of the Bioflux SocietyResearch ArticleVolume 12 | Issue 2Page 47 HVM Biofluxhttp://www.hvm.bioflux.com.ro/