Penyakit berak darah pada ayam atau lebih dikenal di kalangan peternak ayam dengan nama koksidiosis adalah penyakit yang disebabkan parasit protozoa yang bernama Eimeria tenella. Parasit E. tenella menyerang organ dalam ayam khususnya usus besar (sekum). Penyakit ini sering terjadi dan banyak menimbulkan masalah pada peternakan ayam, baik ayam pedaging atau petelur. Dampak yang ditimbulkan akibat keganasan penyakit berak darah pada ayam dapat berupa hambatan pertumbuhan, penurunan produksi daging/telur sampai kematian.
Dalam rangka menurunkan keganasan agen penyebab penyakit berak darah beberapa cara dapat dilakukan, salah satunya dengan menggunakan formalin. Formalin adalah bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan fumigasi kandang dan penggunaannya biasanya dicampur dengan kalium permanganat. Formalin biasanya juga digunakan sebagai pengawet makanan dalam kadar atau konsentrasi yang diperbolehkan dan direkomendasikan BPOM.
Penelitian dalam rangka mengetahui potensi formalin dalam menurunkan keganasan parasit E. tenella dalam menyebabkan penyakit berak darah telah dilakukan pada ayam dengan cara merendam parasit tersebut dalam formalin pada beberapa konsentrasi dan lama waktu perendaman kemudian parasit diinfeksikan pada ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ayam yang diinfeksi E. tenella tanpa dilakukan perendaman pada formalin terlebih dahulu, 4-5 hari setelah infeksi ayam terlihat berak darah, tampak pucat, nafsu makan menurun, pada kloaka tampak kotor bercampur darah dan setelah dilakukan bedah bangkai terlihat sekum mengalami pembesaran dan peradangan yang berat, setelah dilakukan pembedahan terlihat luka pada mukosa sekum disertai perdarahan, pada pemeriksaan histologis sekum, terlihat E. tenella berkembangbiak dengan baik dalam sel mukosa sekum dengan jumlah berkali lipat, itu artinya keganasan parasit ini tampak jelas dengan beberapa kondisi parameter di atas, sebaliknya pada ayam yang diinfeksi E. tenella yang sudah dilakukan perendaman pada formalin terlebih dahulu, gejala seperti berak darah tidak terlihat, ayam tidak tampak pucat, nafsu makan relatif normal dan pada pemeriksaan bedah bangkai sedikit terjadi pembesaran dan peradangan serta luka mukosa sekum terlihat ringan, sementara pada pemeriksaan histologis sekum, perkembangan parasit tidak berjalan dengan baik yang dibuktikan dengan jumlah parasit yang sedikit berkembang dan terlihat dalam mukosa sekum.
Selanjutnya hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi formalin dan semakin lama waktu perendaman parasit E. tenella dalam formalin semakin menurun keganasan E. tenella dalam menimbulkan keparahan pada proses terjadinya penyakit berak darah ayam. Berdasarkan literature menyebutkan bahwa prinsip kerja formalin dalam menurunkan keganasan parasite E. tenella adalah melalui mekanisme formalin yang bersifat korosif yang dapat merusak lapisan luar dari dinding sel parasit E. tenella sehingga merusak struktur sel parasit yang utuh dan kompak yang berakibat pada penurunan kemampuan parasit berkembangbiak dalam sel mukosa sekum yang merupakan tempat perkembangbiakannya dan dapat menimbulkan kerusakan dan perdarahan pada sekum ayam.
Penulis: Muchammad Yunus dkk.
ARTIKEL ILMIAH POPULER dari artikel yang dipublikasikan pada: Indian Journal of Public Health Research & Development, September 2019, 10 (9): 510-515) dengan title:
The Potency of Formalin in Attenuation of Pathogenicity in Eimeria tenella at the Caecum of Broiler Chicken
link artikel: http://repository.unair.ac.id/93268/1/Bukti%20C%2009.%20The%20Potency%20of%20Formalin%20in%20Atenuation%20…_compressed.pdf