Karsinoma nasofaring (KNF) adalah penyakit kanker di kepala-leher yang banyak ditemui di Indonesia dan juga di beberapa negara di Asia Tenggara dengan tingkat angka kejadian tertinggi di Cina selatan. Karsinoma nasofaring berpotensi untuk menyebar ke organ yang lain dibanding jenis kanker kepala-leher yang lain. Perkembangan KNF ditentukan berdasarkan stadium klinis yaitu, tumor primer (T), status kelenjar getah bening leher (N) dan penyebaran ke organ jauh (M). Banyak pasien KNF dengan stadium klinis yang sama memberikan respon terapi dan prognosis yang berbeda.
Ini menunjukkan bahwa penilaian TNM belum dapat digunakan untuk memprediksi progresivitas atau respons terhadap terapi (prognosis) pada pasien KNF.Oleh karena itu, perlu untuk mengembangkan biomarker molekuler pada KNF yang dapat membantu dokter dalam memprediksi perkembangan dan prognosis pasien KNF.
Sekitar 90% pasien KNF mengalami pembesaran kelenjar getah bening leher. Pasien dengan pembesaran kelenjar getah bening lehercenderung memiliki prognosis yang buruk. Ini menunjukkan progresivitas KNF ditentukan oleh status kelenjar getah bening leher. Matriks metalloproteinase-9 dilaporkan dapat memicu angiogenesis, menghasilkan peningkatan pertumbuhan tumor, invasi dan penyebaran (metastasis) tumor baik lewat kelenjar getang bening maupun darah.
Dalam penelitian ini terbukti bahwa makin kuat ekspresi MMP-9 semakin tinggi status kelenjar getah bening leher pada pasien KNF, dengan kata lain makin kuat ekspresi MMP-9 semakin besar status kelenjar getah bening leher pasien KNF. Ada korelasi positif antara peningkatan ekspresi MMP-9 dan status kelenjar getah bening leher (N0, N1, N2 dan N3) pada pasien KNF. Ini menunjukkan bahwa perkembangan kanker dapat diprediksi dari tingkat ekspresi MMP-9, Semakin tinggi ekspresi MMP-9 dalam sel kanker KNF, semakin tinggi status kelenjar getah bening leher pasien NPC.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian lain yang memperoleh peningkatan signifikan ekspresi MMP-9 pada pasien dengan stadium lanjut KNF. Peningkatan ekspresi MMP-9 dikaitkan dengan klasifikasi T, N, dan klinis pasien KNF.
Penelitian lain di Departemen Anatomi Patologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada 28 pasien dengan KNF menunjukkan peningkatan ekspresi MMP-9 yang signifikan pada kelompok KNF stadium lanjut dibandingkan pada kelompok stadium awal tanpa metastasis. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara ekspresi MMP-9 dengan perkembangan tumor atau derajat pembesaran kelenjar getah bening leher pada pasien KNF, Ini berarti bahwa semakin kuat ekspresi MMP-9, semakin tinggi derajat metastasis pada KNF.
Matriks metalloproteinase-9 adalah enzim proteolitik yang memainkan peran penting dalam proses metastasis. Setelah sel tumor dilepaskan dari satu sama lain karena aktivitas E-cadherin, maka sel tumor akan invasi ke jaringan di sekitarnya yang melibatkan enzim katalitik dalam proses ini. Matriks metalloproteinase-9 memainkan peran penting dalam perkembangan dan metastasis tumor baik di daerah kelenjar getah bening leher maupun metastasis jauh.
Matriks metalloproteinase-9 adalah bagian dari keluarga endopeptidase Zn2+bekerja pada pH netral, disekresikan dalam zymogen tidak aktif, dan membutuhkan aktivasi proteolitik. Ekspresi MMP-9 akan meningkat pada keganasan. Selanjutnya, sel tumor juga menghasilkan MMP-9 dan memainkan peran aktif dalam proses proliferasi. Matriks metalloproteinase-9 bertindak sebagai mediator pada aktivasi faktor pertumbuhan, ketersediaan reseptor dan pensinyalan, daya lekat, motilitas sel, apoptosis, ketahanan hidup dan angiogenesis.
Bagian terpenting dari proses metastasis adalah degradasi membran basal dan matriks ekstraseluler. Membran basal merupakan penghalang penting. Kerusakan membran basal adalah prediktor utama invasi tumor. Kolagen tipe IV adalah komponen utama komponen membran basal. Matriks metalloproteinase-2 dan MMP-9 adalah kolagenase tipe IV yang terkait erat dengan metastasis tumor. Karsinoma nasofaring adalah neoplasma yang berasal dari mukosa epitel nasofaring dan diduga berhubungan erat dengan infeksi VEB, pola makan, dan faktor genetik.
Ada hubungan positif yang kuat antara ekspresi Matrix metalloproteinase-9 dan status kelenjar getah bening leher pada pasien karsinoma nasofaring. Oleh karena itu ekspresi Matrix metalloproteinase-9 dengan metode imunohistokimia ini dapat dipertimbangkan sebagai metode yang berguna untuk memprediksi progresivitas atau respons terapi pada pasien KNF.
Penulis : Dr. dr Muhtarum Yusuf, Sp.THT-KL (K)
Informasi detail daririsetinidapatdilihatdaritulisan kami di: https://link.springer.com/article/10.1007/s12070-018-1451-z
Matrix Metalloproteinase-9 Expression and Status of Cervical Lymph Nodes in Patients with Nasopharyngeal Carcinoma Muhtarum Yusuf, Yuan AriawanKusuma & Dwi Reno Pawarti
Indian Journal of Otolaryngology and Head & Neck Surgery volume 71, pages637–642(2019)