UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali bangga dengan prestasi mahasiswanya. Kali ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menyabet 6 medali penghargaan dalam Kejuaraan Nasional Taekwondo Profesional Bela Negara 2020 (Jabar Open).
Kejuaraan yang memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pertahanan Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto itu digelar di GOR Youth Center Arcamanik, pada Sabtu (7/3/20) hingga Minggu (8/3/20).
Sebanyak enam medali yang berhasil diraih oleh UKM Taekwondo di antaranya tiga medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu. Berikut ini adalah nama-nama jagoan UNAIR yang berhasil membawa harum nama UNAIR di tingkat nasional.
- Mutiara Wira Wibowo U-57 Kyorugi Prestasi (Emas),
- Gigih Mahardika U-54 Kyorugi Pemula (Emas),
- Agustina Dwi Cahyani U-53 Kyorugi Pemula (Emas),
- Arinda Nurhasanah U-49 Kyorugi Prestasi (Perak),
- Dicky Hengky Dwi Pambudi U-54 Kyorugi Pemula (Perak), dan
- Lusia Sitokdana U-54 Kyorugi Prestasi (Perunggu)
Setelah mengalahkan sekitar 500-an atlet dari berbagai wilayah di Indoensia, para atlet merasa puas dan bangga karena telah mengharumkan nama UNAIR di kancah nasional. Gigih Mahardika salah seorang atlet menyampaikan bahwa meski persiapan dirasa kurang maksimal, mereka tetap bersyukur atas hasil yang didapatkan.
“Meskipun dalam persiapan kejuaraan dirasa persiapannya kurang maksimal akan tetapi kami bersyukur masih bisa memberikan yang terbaik untuk pelatih dan UKM Taekwondo Universitas Airlangga,” ujarnya.
Kemudian, Nur Izzati Machrita, pelatih yang dikenal dengan sebutan ‘Sabeumnim’ juga mengungkapkan bahwa dalam persiapan kejuaraan Jabar Open 2020 tersebut cukup dapat meningatkan skill atlet. Baik dari segi latihan fisik, teknik, maupun aplikasi.
Salah satu persiapan yang dilakukan adalah dengan mempertimbangkan pengaturan jadwal perkuliahan dan kegiatan mahasiswa lainnya dengan jadwal pemusatan latihan atau training center. Lalu, ia juga menegaskan jika kedisiplinan atlet merupakan salah satu hal yang dapat dilihat dalam tolok ukur seberapa besar peningkatan skill-nya.
“Pencapaian yang telah diraih cukup memuaskana. Akan tetapi kami tidak ingin cepat puas hingga dititik tersebut,” ungkapnya.
“Banyak hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki serta dipertahankan agar sumber daya atlet semakin baik dan terus berkembang, serta dapat mengharumkan nama Universitas Airlangga di kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” tambahnya.
Pelatih juga menuturkan bahwa atlet tidak hanya diajarkan secara psikomotorik, tetapi juga edukasi tentang strategi aplikasi teknis saat pertandingan dan pelatihan mental yang perlu ditingkatkan lagi. Selain itu, atlet juga memerlukan motivasi supaya tidak cepat puas dengan hasil yang telah diraih. Hal tersebut diharapkan agar dapat meningkatkan kedisiplinan dan minat atlet untuk mempertahankan dan terus mengembangkan skill yang telah dimiliki. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah
Editor : Binti Q Masruroh