UNAIR NEWS – Bukan hal asing bagi mahasiswa mendengar kata pengabdian masyarakat. Terlebih lagi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dimana laboratoriumya adalah masyarakat. Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai salah satu bentuk kegiatannya
Tujuannya akhir dilaksanakannya PKL bgai mahasiswa FKM, agar masyarakat semakin berdaya sehingga derajat kesehatan meningkat. Program Guyub Rukun Mengelolah Sampah (Gerobak Sampah), yang sekarang berganti menjadi Bank Sampah Pakel (BSP) merupakan salah satu wujud nyata mahasiswa FKM Banyuwangi dalam memberdayakan masyarakat. Program tersebut digagas oleh mahasiswa angkatan 2016, Alfian Maulana dan teman-teman.
Melalui proses panjang dalam menganalisis dan mengidentifikasi terkait permasalahan sampah, akhirnya terpilih solusi membuat program pengelolaan sampah. “Setelah dianalisis dengan menyebar kuesioner, kemudian di musyawarahkan dengan perangkat desa, terpilihlah Gerobak Sampah di Dusun Durenn sebagai solusinya,” jelas ketua kelompok yang akrab di panggil Alfian kepada pihak UNAIR NEWS pada hari Jumat (28/02).
Besar harapan Alfian dan teman-temanya kala itu hingga sekarang, lanjutnya, agar bisa tetap berjalan. “Harapannya semoga masyarakat berdaya, dan yang penting bisa terus berjalan karena kalua tidak maka program tersebut percuma,” lanjutnya
Tak berhenti disitu, rupanya, program tersebut terus berjalan hingga hingga sekarang. Meski kini namanya berubah menjadi BSP, masyarakat tak memungkiri bahwa program tersebut digagas oleh mahasiswa FKM UNAIR. Hal tersebut diketahui dari mahasiswa yang mengikuti PKL periode berikutnya yakni angkatan 2017.
Di periode berikutnya tersebut, permasalah sampah tetap menjadi prioritas. Oleh karenanya, Sandi Aminullah dan teman-temannya yang tergabung dala kelompok PKL Desa Pakel periode 2020 melakukan monitoing dan evaluasi (MONEV). Hasilnya, program pengelolaan sampah tersebut masih berjalan, bahkan nasabahnya meningkat.
Kepada UNAIR NEWS pada hari Jumat (28/02), Yudha Nur Irianti, anggota kelompok PKL, menjelaskan bahwa kader senang dengan kegiatan tersebut, bahkan berat tubuhnya meningkat. “Pernah pada saat Monev, salah satu kader berkata bahwa beliau senang sekali dengan programnya, hingga berat badannya meningkat, yang menunjukkan bahwa hidupnya sejahtera,” ungkap mahasiswa yang akrab di panggil Yudha itu.
Dari hasil MONEV tersebut, lanjutnya, Yudha dan teman-temannya melakukan pengembangan di bidang sumber daya manusia dan jangkauan. “Agar program ini bisa semakin berkebang, maka kelompok kami menambah jumlah kader dengan merekrutnya tiap Dusun. Dimna masyarakat pakel akan menjadi lebih mudah menjadi nasabah lantaran jangkauannya sudah meluas tiap dusun,” pungkasnya.
Tak berhenti disitu, Yudha juga mengungkapkan bahwa kader akan dilatih dan dilantik secara resmi agar masyarakat lebih kenal dengan BSP, sehingga masyarakat akan berbondong-bondong menjadi nasabahnya. (*)
Penulis : Rista Novianti
Editor : Nuri Hermawan