“We use cookies to help give you the best experience on our website. By continuing without changing your cookie settings, we assume you agree to this. Please read our cookie policy to find out more.” Merupakan kalimat yang muncul dalam fitur peringatan berbentuk pop-up pada saat pengguna mengakses situs web resmi salah satu institusi pendidikan, Oxford University. Hal tersebut menandakan bahwa pengelolaan data pribadi pada institusi pendidikan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Cookies pada situs web umumnya dijadikan sebagai instrumen dalam pengelolaan data untuk mengetahui objek preferensi para pengguna internet. Menurut Lynette I. Millett dalam tulisannya yang berjudul Cookies and Web Browsert Design Toward Realiizing Informed Consent Online,pada dekade terakhir Cookies seringkali disalahgunakan untuk menginvasi data privasi dari pengguna internet. Contohnya seperti penggunaan Cookies oleh pihak ketiga untuk melacak aktivitas daring dari pengguna internet. Sehingga dalam menyeimbangkan penggunaan cookies, terdapat ketentuan mengenai kebijakan privasi (privacy policy) dan persyaratan penggunaan (terms of use). Dimana hal tersebut ditujukan untuk memberikan informasi mengenai pengelolaan data pribadi kepada para pengakses situs web agar hak-hak pemilik data pribadi dapat tetap terlindungi.
Memang, dewasa ini perlindungan privasi di internet menjadi sorotan di masyarakat. Sayangnya, perhatian tersebut lebih banyak terpusat pada perlindungan privasi di media sosial. Padahal pengelolaan data pribadi tidak hanya sebatas pada lingkaran media sosial saja. Situs web yang dimiliki oleh institusi pendidikan misalnya, masih sedikit sekali yang menyediakan ketentuan mengenai kebijakan privasi dan persyaratan penggunaan. Meskipun demikian, beberapa institusi pendidikan ternama di kancah internasional sendiri telah mencantumkan kebijakan privasi dan persyaratan penggunaan pada situs webnya, salah satunya adalah University College London (UCL).
Pemberitahuan mengenai kebijakan privasi oleh UCL sendiri sangat beragam, seperti general privacy notice, staff privacy notice, prospective students privacy notice, student privacy notice, alumni privacy notice, UCL general privacy notice for participants and researchers in health and care research studies, UCL general research participant privacy notice, UCL subsidiaries – UCL consultants privacy policy, UCL data protection policy, children’s privacy notice, UCL library services privacy notice: external users, danUCL visitors general registration privacy notice. Segala hal tersebut dijelaskan secara rinci baik informasi mengenai bagaimana data tersebut akan digunakan, bagaimana perlindungannya, siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana pertanggungjawabannya, serta dilengkapi dengan dasar hukum yang menunjang.
Selain itu informasi mengenai penggunaan cookies juga dijelaskan secara terperinci oleh UCL, baik itu informasi dasar mengenai cookies (seperti halnya pengertian cookies, cara kerja cookies, menghapus cookies, dan memblokir cookies dari browser) ataupun informasi-informasi mengenai penggunaan cookies dari pengunjung situs web oleh pihak UCL (seperti penggunaan cookies, cookies apa saja yang digunakan pihak UCL, informasi mengenai web beacon dan bagaimana UCL menggunakannya, hingga informasi mengenai metode lain untuk memilih keluar dari penggunaan cookies).
Informasi mengenai penggunaan data pribadi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi sendiri sebenarnya tidak hanya sebatas dalam aktivitas-aktivitas daring saja, namun juga sangat penting untuk diinformasikan dalam setiap kegiatan sehari-hari di kampus seperti penggunaan data pribadi dalam aktivitas belajar mengajar di dalam ruang kelas, perekaman data elektronik dalam fasilitas-fasilitas keamanan seperti CCTV, ataupun fasilitas-fasilitas lainnya. Seperti halnya yang telah diterapkan oleh National University of Singapore, dimana dalam setiap ruang kelas dicantumkan secara tertulis mengenai persyaratan penggunaan data pribadi yang diambil di dalam ruangan tersebut, contohnya seperti pengambilan dokumentasi foto ataupun video pada peserta didik ataupun peserta dalam acara atau kegiatan tertentu.
Sayangnya di Indonesia keberadaan mengenai kebijakan privasi dan persyaratan penggunaan pada situs web institusi pendidikan masih kurang diperhatikan. Beberapa institusi pendidikan ternama seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember bahkan tidak mencantumkan kebijakan privasi dan persyaratan penggunaan pada situs web resminya. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa institusi pendidikan di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada yang memiliki kebijakan privasi dan persyaratan penggunaan yang mudah diakses dan dipahami oleh khalayak umum pada situs web resminya. Bahkan, Universitas Brawijaya memiliki persyaratan penggunaan yang telah disesuaikan dengan Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) 2.1 terkhusus bagi para pengakses situs web yang menyandang disabilitas.
Ke depannya, setiap institusi pendidikan di Indonesia untuk dapat lebih memperhatikan pentingnya kebijakan privasi dan pengaturan penggunaan pada situs web mereka. Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya dapat menjadi acuan bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia dalam mengelola data pribadi para pengakses situs web. Langkah awal yang dapat ditempuh adalah dengan melengkapi fitur kebijakan privasi dan persyaratan penggunaan. Tentunya hal tersebut juga perlu diikuti dengan perbaikan aksesibilitas situs web sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan dalam WCAG agar situs web dari setiap institusi pendidikan di Indonesia dapat mudah diakses oleh setiap kalangan masyarakat bahkan penyandang disabilitas sekalipun.
Penulis: Risdiana Izzaty (NIM: 031611133131) dan Aldyan Faizal (NIM: 031611133193)
(Associate Research Fellows Pusat Kajian Hukum HAM / Center of Human Rights Law Studies, Fakultas Hukum Universitas Airlangga)
