UNAIR NEWS – Universitas Airlangga terus melakukan pembenahan perihal kaulitas dan kuantitas hasil penelitian. Selain mendorong peran dosen dan peneliti, UNAIR juga mendorong mahasiswa pascasarjana untuk aktiv melakukan dan menghasilkan berbagai penelitian yang berkualitas.
Untuk itu, dalam proses Pengkuhan Mahasiswa Baru Program Doktor, Magister, Spesialis, dan Profesi pada Kamis (23/1), Ketua Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah (PPJPI) UNAIR dr. M. Miftahussurur, M.Kes., Sp.PD, Ph.D., memberikan orasi yang berjudul “Publikasi Ilmiah pada Jurnal Internasional Bereputasi dalam Pendidikan Pascasarjana”.
Dalam paparan pembuka dr. Miftah sapaan akrabnya, menyampaikan beberapa capaian jumlah riset yang telah terpublikasi dalam jurnal internasional. Menurutnya, dalam empat tahun terakhir ini, secara kuantitas jumlah hasil riset yang terpublikasi dalam jurnal internasional mengalami peningkatan.
“Tercatat lebih dari 1700 jurnal yang telah kita hasilkan. Ini adalah sebuah gebrakkan yang luar biasa,” tuturnya. “Hal ini bisa terjadi karena kita sama-sama fokus pada target yang telah ditentukan,” tandasnya.
Selanjutnya, dr. Miftah juga menyinggung peran serta mahasiswa pascasarjana dalam mendukung kualitas dan kuantitas jurnal ilmiah yang bereputasi internasional. Bahkan, lanjutnya, untuk mendukung hal tersebut telah dibuat peraturan rektor tentang pra-syarat kelulusan bagi mahasiswa pascasarjana.
“Dalam Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 2 Tahun 2017 telah berbunyi bahwa Publikasi Ilmiah ke Jurnal Internasional bereputasi menjadi salah satu pra-syarat kelulusan. Oleh karena itu diperlukan strategi jitu publikasi karya ilmiah,” tandasnya.
Selain itu, sambung dr. Miftah, banyak cara dan strategi yang telah diberikan pihak kampus. Salah satunya dengan adanya lembaha PPJPI yang ia pimpin. Menurutnya, adanya PPJPI menjadi salah satu lembaga yang secara konsen mendukung peningkatan kualitas maupun kuantitas hasil riset dosen, peneliti, maupun mahasiswa UNAIR.
“Dan satu hal yang paling penting dari luarasn penelitian yang kita lakukan nanti adalah keterbacaan dan sitasi,” tandasnya. “Pasalnya, jumlah sitasi jurnal yang kita hasilkan, menjadi salah satu indikator utama untuk melihat seberapa penting dan pengaruh jurnal yang kita hasilkan,” pungkasnya.
Penulis: Nuri Hermawan
