UNAIR NEWS – Setelah melakukan assesment melalui berbagai macam diagnosis seperti sosial, epid, perilaku, lingkungan, administrasi, organisasi, dan pendidikan dengan berbagai macam metode pula, Senin (13/1/20) hingga Selasa (14/1/20) Praktik Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan seminar untuk memaparkan hasil identifikasi masalah yang telah didapat hingga rencana intervensi program. Seminar pertama PKL itu, dilaksanakan di dua kecamatan yakni, Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Purwosari Bojonegoro.
Seminar PKL dilakukan dua tahap yaitu seminar pertama untuk membahas mengenai hasil indenifikasi serta perencanaan intervensi, dan seminar kedua untuk pemaparan hasil intervensi. Seminar pertama bertempat di masing-masing pendopo kecamatan.
Seminar pertama dihadiri oleh dosen pembimbing kelompok, kader posyandu, bidan desa, kepala desa, puskesmas, kecamatan, dan dinas kesehatan di Kabupaten Bojonegoro. Diundangnya berbagai macam sektor yang berkompeten dalam bidang kesehatan masyarakat, diharapkan mampu memberikan klarifikasi dan masukan dari hasil paparan identifikasi mahasiswa.
Dr. Sulistiyanto selaku Kepala Puskesmas Purwosari, mewakili Dinas Kesehatan Bojonegoro menuturkan bahwa, dari UNAIR diharapkan dapat mengatasi tantangan di masyarakat terutama dalam bidang kesehatan. Sangat diharapkan pula, PKL ini berjalan dengan maksimal demi perbaikan Bojonegoro yang produktif berdasar penelitian sesuai dengan visi misinya.
“Dari UNAIR kita berharap nantinya bisa mengatasi tantangan-tantangan di masyarakat. Karena di bidang kesehatan urusannya begitu kompleks, yang dulu PRnya banyak sekarang tambah banyak,” tuturnya.
Mugianto mewakili camat Purwosari dalam sambutannya menyampaikan bahwa sekarang wabah penyakit sedang marak-maraknya. Harapannya mahasiswa PKL dapat ikut selalu mendampingi masyarakat dan mengatasi masalah tanpa mengesampinkan adat dan istiadat desa masing-masing kelompok.
“Harapan kami, meskipun hanya sebulan bisa membawa hikmah. Kegiatan hari ini kita melihat masalah dan pengatasannya, namun tetap jagalah adat desa yang kalian tempati,” ungkap Mugianto.
Sebanyak empat kelompok di Kecamatan Kalitidu dan 12 kelompok di Kecamatan Purwosari yang dibagi menjadi dua hari memaparkan setiap hasil identifikasi masalah dan rencana intervensinya secara bergantian.
Tak hanya itu, perwakilan mahasiswa dari Mahidol University juga memaparkan hasil observasinya selama dua minggu tinggal di salah satu dusun, yakni Dusun Sedah Kidul, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah
Editor : Binti Q Masruroh