Hipertensi Primer atau Esensial merupakan masalah di dunia termasuk Indonesia. Berdasar penelitian Riskesdas 2018, preval;ensi sekitar 34 % penduduk Indonesia. Salah satu komplikasi Hipertensi ialah terjadinya LVH (Hipertrofi Ventrikel Kiri). Ternyata LVH.ini tidak selalu berhubungan dengan tingkat tingginyha tekanan darah. Disamping itu ternyata ada factor keturunan atau genetic yang disebut polimorfisme yang juga mempermudah terjadinya LVH.
Pada LVH (Hipertrofi Ventrikel Kiri) terdapat perubahan patologi dan truktur Jantung yang menimbulkan peningkatan abnormal massa ventrikel kiri dan merupakan risiko terjadinya Gagal Jantung, Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Pembuluh Darah Perifer, Regurgitasi Mitral dan stroke. Mekanisme utama pada patogenersis terjadinya LVH (Left Ventricular Hypertrophy = Pembesaran Ventrikel Kiri) melalui Aksis RAA (Renin-Angitensin-Aldosteron). ACE (Enzim Perubah Angiotensin) mempunyai peran sentral mempengaruhi aksis RAA termasuk terjadinya LVH.
Pada proses terjadinya LVH, remodel kardiak dipicu melalui beberapa jalur termasuk meningkatnya stress-oksidatif, peningkatan tekanan darah, ekspresi gene myosin yang berlebihan, dan retensi cxairan.Pada jalur ini melalui angiotensin II dan aldosterone.
Selanjutnya regulasi ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) mempengaruhi terjadinya beberapa penyakit kardiovaskuler seperti hipertensdi, hipertrofi vaskuler dan hipertrofi ventrikel.
Sebaliknya kadar serum ACE dan azktifitas ACE dikontrol oleh polimoirfisme gene delesi intrton (I/D) gene ACER dan gene ACE 2350A (guanosin pada rantai 2350 diganti adenosine).
Adanya Variasi Genetik yang disebut Polimorphisme Nukleotid Tunggal (SNP = Single Nucleotide Polymorphism) pada gene ACE mempermudah terjadinya LVH (Pembesaran Ventrikel Kiri) Pada penelitian ini allel D dan genotype DD gene ACE I/D meningkatkan risiko terjadinya LVH, sedangkan allel I dan genotype IDmenurunkan risiko terjadinya LVHJ. Sebaliknya allel A dan genotype GA gene ACE G2350A meningkatkan risiko terjadinya LVH. (*)
Penulis: Budi Susetio Pikir
Informasi detail dari tulisan ilmiah ini dapat dilihat pada tulisan kami di,
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0019483219300276