UNAIR NEWS – Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si secara resmi melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Se-Jawa Timur. Yang terlibat antara lain PTN dari Banyuwangi, Jember, Malang, Tulungagung, Surabaya, Madura. Bertempat di Gedung Negara Grahadi, KKN bertajuk Brantas Tuntas tersebut diikuti oleh 16 PTN se-Jawa Timur pada Kamis (26/12/2019).
Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa tagline yang sudah dikristalisasi untuk dijadikan satu model bersama kolaborasi antar PTN Brantas Tuntas ini sudah sangat baik. Khofifah menegaskan bahwa kunci pada kegiatan ini adalah kolaborasi.
“Hari ini kita mendapat anugerah, bahwa seluruh PTN di Jatim melalui LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, red) sudah sepakat membangun komitmen Brantas Tuntas,” jelasnya
Kalau ada kolaborasi, lanjutnya, KKN ini bisa memberikan edukasi dan persuasi. Tidak berhenti di situ, aspek koersi juga harus lebih dicanangkan.
“Saya berharap KKN ini bisa menjadi sinergitas yang lebih komprehensif. Ini hadiah yang luar biasa di akhir tahin 2019,” tutupnya.
Sementara itu, Dr. Eko Supeno, drs. M.Si., menuturkan bahwa pada KKN Brantas Tuntas ini tidak hanya diikuti 8 PTN saja. Namun dalam perjalanannya dari 21 PTN yang ada di Jatim sudah ada 16 PTN yang tergabung dalam KKN Brantas Tuntas.
“Ini merupakan jawaban dari PTN atas kepedulian terhadap lingkungan khususnya aliran sungai brantas,” tuturnya.
Dr. Eko menjelaskan bahwa ada 3 tujuan utama yang ingin dicapai pada kegiatan KKN kali ini. Yaitu mahasiswa diharapkan siap untuk menjadi duta lingkungan dan duta edukasi untuk Jatim yang lebih baik.
“Selain itu, yang tidak kalah penting, mahasiswa diharapkan siap untuk menjadi bagian dalam rangka pengembangan ekonomi berbasis lingkungan yang ada di Jatim,” tutupnya.
Lebih lanjut, Prof Hery Purnobasuki, M.Si., Ph.D. menuturkan bahwa Kita harus menyatukan semua PTN yang memiliki kekuatan masing-masing. Tujuannya ialah agar menjadi power yang dahsyat untuk bisa berkontribusi untuk daerah kita sendiri, yaitu daerah Jatim.
“Jatim mulai saat ini mencoba untuk merekatkan PTN untuk bersama sama membantu mewujudkan cita-cita Jatim,” ungkapnya.
Prof Hery menjelaskan bahwa kita mencoba berkontribusi dari sisi yang kami bisa untuk membantu persoalan yang di Jatim bisa teratasi. Kita harus berkolaborasi, dengan kolaborasi power kita menjadi lebih besar.
“Kita tidak ingin PTN hanya dianggap menara gading. Mudah-mudahan acara ini bisa memberikan impact,” tutupnya.
Penulis: Sandi Prabowo
Editor: Khefti Al Mawalia