Uji Efektivitas Benzalkonium Klorida sebagai Desinfektan terhadap Hospital-Associated Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (HA-MRSA)

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Infeksi Nosokomial akibat Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu bakteri yang sering menyebabkan infeksi nosokomial atau hospital-associated infection, yaitu infeksi yang terjadi di rumah sakit. MRSA di rumah sakit di antaranya bersumber dari lingkungan yang terkontaminasi, alat-alat medis, pasien yang terinfeksi MRSA, dan carrier MRSA.

Untuk menghindari infeksi nosokomial yang disebabkan oleh MRSA, digunakan bahan antiseptik untuk hand hygiene dan desinfektan untuk membersihkan permukaan dan alat-alat medis, serta membunuh bakteri MRSA. Contoh desinfektan yang digunakan di rumah sakit adalah Benzalkonium Klorida.

Pada umumnya, Benzalkonium Klorida digunakan dengan konsentrasi 5µg/ml. Akan tetapi, terdapat beberapa strain MRSA yang ditemukan resisten terhadap Benzalkonium Klorida dan membutuhkan konsentrasi yang lebih besar untuk menghambat pertumbuhannya.

Efektivitas Desinfektan Benzalkonium Klorida terhadap Bakteri MRSA

Benzalkonium Klorida bekerja sebagai desinfektan dengan merusak phospholipid bilayer sel, kemudian masuk ke sel dan mendenaturasi protein esensial serta menginaktivasi enzim-enzim metabolisme yang dibutuhkan oleh sel. Rusaknya protein penyusun sel dan enzim kemudian menyebabkan kematian sel. Benzalkonium Klorida bukan hanya efektif sebagai desinfektan terhadap HA-MRSA, melainkan memiliki aktivitas bakterisidal, fungisidal, dan virusidal, terutama terhadap virus ber-envelope

Walaupun Benzalkonium Klorida memiliki efek mikrobisida yang luas, terdapat beberapa mikroorganisme yang resisten terhadap Benzalkonium Klorida. Salah satunya sebagian dari MRSA. Mekanisme resistensi MRSA terhadap Benzalkonium Klorida adalah dengan efflux pump yang memompa keluar Benzalkonium Klorida dari dalam sel sehingga protein dalam sel tidak terdenaturasi dan enzim metabolisme tidak terinaktivasi karena interaksi dengan desinfektan tersebut

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas desinfektan Benzalkonium Klorida dalam berbagai konsentrasi terhadap HA-MRSA dan menentukan konsentrasi Benzalkonium Klorida yang merupakan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) sebagai desinfektan terhadap bakteri HA-MRSA yang didapat dari isolat tersimpan Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Penelitian ini tergolong jenis penelitian analitik eksperimental laboratoris, yaitu posttest only design sehingga perlakuan diperlakukan dalam laboratorium. Rancangan penelitian ini berupa penentuan HA-MRSA berdasarkan SCCmec dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Gel Electrophoresis, kemudian menginokulasikan MRSA yang sudah ditentukan sebagai HA-MRSA pada medium Nutrient agar plate yang mengandung Benzalkonium Klorida dengan konsentrasi yang berbeda-beda.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dilusi agar dengan teknik inokulasi spreading supaya mendapatkan hasil yang semikuantitatif. Hasil yang diamati adalah jumlah koloni bakteri HA-MRSA setelah diinokulasikan pada medium yang mengandung konsentrasi Benzalkonium Klorida yang berbeda-beda. Sampel berasal dari MRSA yang didapat dari isolat tersimpan Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Variabel bebas dari penelitian ini adalah konsentrasi Benzalkonium Klorida yang digunakan, yaitu 0µg/ml (kontrol positif), 0,625µg/ml, 1,25µg/ml, 2,5µg/ml, 5µg/ml, dan 10µg/ml. Variabel kendali dari penelitian ini merupakan bakteri yang digunakan, yaitu HA-MRSA dengan SCCmec tipe III. Variabel tergantung dari penelitian ini merupakan pertumbuhan HA-MRSA pada medium yang mengandung Benzalkonium Klorida, dinyatakan dalam jumlah koloni yang dihitung menggunakan colony counter dalam satuan colony forming unit (cfu)/ml setelah sampel diinkubasi pada suhu 37°C selama 1 hari.

Data jumlah koloni yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji komparasi Kruskal Wallis, uji komparasi Mann Whitney, dan uji korelasi Spearman untuk membandingkan efektivitas dan melihat adanya pengaruh desinfektan Benzalkonium Klorida dalam berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan HA-MRSA. MIC Benzalkonium Klorida terhadap HA-MRSA diperoleh dari konsentrasi Benzalkonium Klorida yang menghambat pertumbuhan HA-MRSA secara keseluruhan.

Berdasar penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa Minimum Inhibitory Concentration (MIC) Benzalkonium Klorida terhadap HA-MRSA adalah 5 µg/ml, antar kelompok konsentrasi Benzalkonium Klorida memiliki perbedaan yang signifikan terhadap jumlah koloni bakteri HA-MRSA yang tumbuh, dan terdapat hubungan antara konsentrasi Benzalkonium Klorida dengan pertumbuhan bakteri HA-MRSA yang ditandai dengan semakin tinggi konsentrasi Benzalkonium Klorida maka semakin rendah pertumbuhan bakteri HA-MRSA.

Beberapa saran terkait penelitian ini, di antaranya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah isolat bakteri yang lebih banyak serta perlu dilakukan uji kepekaan antibiotik lebih lanjut terhadap bakteri HA-MRSA dan dihubungkan dengan kepekaan bakteri HA-MRSA terhadap Benzalkonium Klorida. (*)

Penulis: Koyuki Atifa Rahmi

Ulasan di atas merupakan bagian dari artikel yang ditulis Koyuki Atifa Rahmi, Priyo Budi Purwono, dan Maftuchah Rochmanti. Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di:

https://mjm.usm.my/uploads/issues/1495/MJM-18-0035%20FINALISED.pdf.

Rahmi, K. A., Purwono, P. B. and Rochmanti, M. (2019). Benzalkonium chloride effectiveness as a disinfectant against hospital-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus (HA-MRSA). Malaysian Journal of Microbiology, [online] 15(2), pp.88-94. Available at: https://mjm.usm.my/uploads/issues/1495/MJM-18-0035%20FINALISED.pdf.

http://dx.doi.org/10.21161/mjm.180035

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).