UNAIR NEWS – Teknologi pencitraan digital telah banyak digunakan dalam bidang medis dan diagnosis data citra biologis untuk memandu dokter serta mengetahui kondisi pasien. Salah satu teknik pencitraan medis yang dapat menggambarkan kondisi di dalam tubuh manusia seperti computed tomography (CT).
Perihal hal tersebut, Dosen Fakultas Vokasi UNAIR, Riky Tri Yunardi, S.T., M.T., melakukan penelitian pengukuran kualitas citra CT scan abdominal. Menurutnya, untuk mengoptimalkan kualitas citra CT terutama tomografi dari kernel perut (abdomen) dapat diterapkan melalui analisis nilai contrast-enhanced.
“Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas citra dari pemeriksaan CT scan abdominal menggunakan nilai kontras yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil citra yang dihasilkan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa metode yang digunakan untuk pengukuran kuantitatif melalui parameter kualitas citra dapat dievaluasi dalam tiga aspek yaitu dari peak signal to noise ratio (PSNR), root mean square error (RMSE), dan maximum absolute error (MAE).
“Sebagai penambah data analisis, evaluasi subyektif juga dilakukan oleh satu orang ahli radiologi untuk menentukan pemilihan kernel yang sesuai,” tuturnya.
Selanjutnya, untuk proses pengukuran kualitas citra, langkah yang dilakukan antara lain menganalisis dan membandingkan nilai peningkatan kualitas citra dalam gambar digital menggunakan metode pengukuran kuantitatif. Sebagai input, jelasnya, adalah citra CT scan yang telah di filter dengan menggunakan contrast-enhanced sehingga hasilnya akan lebih halus (citra akhir) dibandingkan dengan citra yang awal.
“Citra ini diukur dengan parameter kerapatan dari noise menggunakan persamaan mean square error dan untuk memberikan nilai bobot relatif rata-rata kesalahan dengan menggunakan root mean square error (RMSE). Pengukuran ini dilakukan dengan nilai citra skala keabu-abuan yang memiliki ukuran sama dalam luasan piksel,” ungkapnya.
Pada akhir, ia mengatakan, sementara hasil analisis yang berkaitan dengan kekuatan rasio dari noise menggunakan peak signal to noise ratio (PSNR). Hasil perhitungan, tandasnya, dinyatakan dalam skala desibel logaritmik. Dapat diartikan sebagai perbandingan antara nilai maksimum sinyal yang diukur dengan jumlah noise yang mempengaruhi citra.
Penulis: Nuri Hermawan
Editor: Khefti Al Mawalia
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
https://ieeexplore.ieee.org/document/8834645
Yunardi, Riky Tri, Qurratul Istiqomah, and Risalatul Latifah. “Contrast-enhanced Based on Abdominal Kernels for CT Image Noise Reduction.” In 2019 International Conference of Artificial Intelligence and Information Technology (ICAIIT), pp. 293-296. IEEE, 2019.