UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali menerima kunjungan dari mitra asing pekan lalu. Kali ini giliran salah satu perguruan tinggi asal negeri jiran, Malaysia, yakni Faculty of Veterinary Medicine (FKH), University Malaysia Kelantan (UMK), yang mengirim seorang pengajarnya guna melakukan kolaborasi pendidikan bersama pihak Sekolah Pascasarjana.
Ditemui usai acara The Signing of Letter Intent (LOI) pada Jumat (13/12) dengan sejumlah pimpinan Sekolah Pascasarjana, Profesor Dr. Mohd. Azam Khan Bin Goriman Khan selaku perwakilan pengajar FKH UMK mengatakan jika kunjungan ini telah lama direncanakan. Sebalumnya, pihak UNAIR juga sempat bertandang ke Malaysia, sehingga kedatangannya itu dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga silaturahmi sekaligus menjalin kerjasama.
Dalam kunjungan yang berlangsung sejak Rabu (11/12) hingga Sabtu (14/12), Prof. Azam mendapat kesempatan untuk menjadi dosen tamu. Pada hari pertama, ia diminta mengisi perkuliahan di Sekolah Pascasarjana. Kepada para mahasiswa, Prof. Azam membagikan ceritanya selama menempuh program doktor (PhD) di University of Glasgow, Skotlandia. “Saya menjelaskan pengalaman saya ketika mengambil PhD di Skotlandia. Termasuk suka dan duka yang akan dirasakan calon doktor, seperti perbedaan budaya, jarak dengan tempat tinggal, finansial, beasiswa, sampai waktu studi. Tujuannya agar mahasiswa tidak putus asa. Selain itu, saya juga berkunjung ke FKH UNAIR dan memberikan kuliah umum seputar kesehatan hewan, khususnya reproduksi kuda kepada para mahasiswa,” jelasnya.
Kedatangan Prof. Azam mendapat respon positif dari Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR, Prof. Dr. Sri Iswati SE., M.Si., Ak., beserta jajarannya. Menurut Prof. Sri, kolaborasi pendidikan antara pihaknya dengan FKH UMK merupakan yang pertama kali. Kerjasama tersebut bertujuan untuk mempercepat pencapaian dalam World Class University (WCU).
“Dalam pertemuan ini, ada beberapa hal yang telah kami sepakati. Yakni, rencana pelaksanaan student inbound, student outbond, staff inbound, staff outbound, guest lecture, publikasi, kolaborasi riset, penyelenggaraan bimbingan bersama, serta melihat potensi untuk double degree yang bisa kami kaitkan dengan beberapa program studi di Pascasarjana. Dan, yang memungkinkan adalah Program Studi Imunologi,” sebut Prof. Sri.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR tersebut membeberkan, jika dalam waktu dekat ini, kedua belah pihak akan terlibat dalam kolaborasi riset serta publikasi bersama. Mengingat pada tahun 2020 nanti terdapat agenda penyusunan proposal. Nantinya, juga akan ada lima mahasiswa yang melakukan student outbound ke UMK. (*)
Penulis : Nabila Amelia
Editor : Khefti Al Mawalia