Benign prostate hyperplasia (BPH) adalah tumor jinak prostat yang umum diderita oleh pria. BPH adalah suatu kondisi pembesaran abnormal kelenjar prostat pada pria yang dapat menyebabkan retensi urin. Risiko BPH pada pria meningkat seiring dengan pertambahan usia. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa antara usia 50 – 59 tahun, risiko mengalami BPH simtomatik sekitar 25%. Sedangkanpada usia 60 tahun, risikonya meningkat hingga 43%. Seiring bertambahnya usia pria, keluhan gejala saluran kemih bagian bawah (lower urinary tract symptoms atau LUTS) juga lebih sering ditemukan. Hal ini disebabkan karena terjadinya LUTS sering berkaitan dengan riwayat BPH sebelumnya.
Transurethral Resection of The Prostate(TURP) adalah prosedur yang dilakukan untuk mengobati pasien yang menderita BPH dan retensi urin. Komplikasi utama yang dapat timbul dari prosedur invasif ini adalah perdarahan. Perdarahan berat yang disertai dengan sinus vena terbuka pada pasien yang menjalani prosedur TURP adalah faktor risiko tersendiri untuk suatu sindroma yang disebut sindroma TUR. Sekitar 2 – 5% perdarahan akibat TURP membutuhkan transfusi. Jumlah ini lebih rendah daripada perdarahan akibat prostatektomi terbuka yang berkisar antara 7 – 14%. Saat ini, kemajuan teknologi seperti generator berfrekuensi tinggi, video-TURP, dan peningkatan teknik dalam instrumen beraliran kontinu telah berhasil mengurangi jumlah transfusi akibat pendarahan di TURPsecara signifikan. Untuk mengurangi kemungkinan perdarahan, efektivitas beberapa penggunaan obat juga telah dievaluasi.
Finasteride diketahui memiliki efek anti-androgen karena kemampuannya untuk menghambat produksi dihidrotestosteron (DHT). Efek ini diperkirakan juga dapat bekerja mengurangi perdarahan. Beberapa faktor pertumbuhan, termasuk vascular endothelial growth factor(VEGF) dipengaruhi oleh androgen. Mekanisme pengurangan DHT akan menghasilkan pengurangan VEGF, sehingga menghambat angiogenesis. Hal ini menyebabkan penurunan aliran plasma prostat dan densitas pembuluh darah lokal. Dengan dasar ini, pasien dapat diberikan Finasteride untuk mengurangi perdarahan selama TURP. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi teori ini. Oleh karena itu, sebuah penelitian dilakukan di Rumah Sakit Dr. Soetomo mengenai topik ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Finasteride sebagai terapi neoadjuvant untuk pasien BPH yang menjalani TURP. Efek obat dievaluasi dengan menganalisis perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah operasi, volume perdarahan, volume perdarahan untuk setiap gram jaringan prostat yang tereseksi,serta ekspresi VEGF dalam jaringan prostat. Responden penelitian ini berjumlah 26 pasien dengan BPH dan retensi urin yang menjalani TURP di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya antara periode April hingga September 2014. Sampel penelitian dibagi secara acak menjadi 2 kelompok dengan jumlah responden sama, 13 pasien menerima Finasteride 5 mg sekali sehari selama 2 – 4minggu sebelum operasi dan 13 lainnya didefinisikan sebagai kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan tersebut.
Semua pasien diberikan pemeriksaan fisik dan laboratoris, didapati bahwa 2 pasien dalam kelompok Finasteride dan 1 pasien dari kelompok kontrol memiliki kasus BPH residual. Sebelum prosedur operasi, 4 pasien dari kelompok Finasteride dan 3 pasien dari kelompok kontrol didapati menderita hematuria. Pemeriksaan urin menunjukkan hasil patogen yang signifikan pada urin 6 pasien dari kelompok perlakuan dan 7 pasien dari kelompok kontrol. Sepuluh pasien dalam kelompok perlakuan dan 9 pasien dalam kelompok kontrol juga diperiksa untuk serum Prostate Specific Antigen (PSA), hasil pemeriksaan menunjukkan rata-rata serum PSA yang lebih rendah pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dua belas pasien, masing-masing enam pasien dari kedua kelompok juga menjalani prosedur biopsi prostat dan tidak ditemui pasien yang menunjukkan tanda-tanda keganasan.
Data penelitian diperoleh dengan mengukur hemoglobin sebelum dan sesudah operasi (Hb) dan mengevaluasi Hb irigasi dari campuran darah dan irigasi. Volume irigasi, tekanan darah selama operasi, kejadian hematuria, dan sumbatan pasca operasi dicatat selama penelitian berlangsung. Jaringan prostat yang didapat juga dikirim ke Departemen Patologi Anatomi untuk pemeriksaan ekspresi VEGF.
Analisis data dari penelitian ini menunjukkan bahwa Finasteride secara signifikan mengurangi selisih hemoglobin sebelum dan sesudah operasi (g/dL). Hemoglobin irigasi (g/dL) pada kelompok perlakuan juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rata-rata perdarahan (mL) dan perdarahan untuk setiap gram jaringan prostat yang direseksi (mL/g) pada kelompok perlakuan didapati jauh lebih sedikit dan ringan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pasien dalam kelompok pengobatan Finasteride juga memiliki ekspresi VEGF yang lebih rendah daripada kelompok kontrol.
Beberapa penelitian sebelumnya juga mendapati hasil yang sesuai dengan hasil penelitian ini, yaitu mendukung teori yang menyatakan androgen dapat mempengaruhi ekspresi VEGF. Finasteride sebagai 5α-reduktase inhibitor tipe 2 dapat mengurangi pembentukan DHT, sehingga berdampak pada penurunan VEGF. Selanjutnya, supresi terhadap angiogenesis akan terjadi, akibatnya aliran darah dan kepadatan jaringan pembuluh darah (microvessel density/MVD) di prostat menurun. Melalui mekanisme inilah pemberian Finasteride sebelum TURP dapat mengurangi kemungkinan perdarahan.
Sebagai kesimpulan pemberian Fenesteride 5 mg sekali sehari selama 2 – 4minggu sebagai terapi neoadjuvant dapat mengurangi selisih Hb sebelum dan sesudah TURP, rata-rata perdarahan yang mungkin terjadi, jumlah perdarahan untuk setiap gram jaringan prostat yang direseksi dan ekspresi VEGF pada jaringan prostat.
Penulis: Prof Dr Soetojo, dr, SpU(K)
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
http://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ijphrd&volume=10&issue=4&article=218Kartiko Sumartoyo, Budiono, Ketut Sudiana, Soetojo, Sunaryo Hardjowijoto. The Effect of Finasteride on Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Expression in the Prostate Tissue and Bleeding Volume during Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP) Indian Journal of Public Health Research & Development. 2019:10(04);1190-1194.
DOI: http://10.5958/0976-5506.2019.00872.6