UNAIR NEWS – Dalam membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat perlu adanya pengelolaan sanitasi yang baik diawali dengan skala keluarga hingga lingkungan di sekitar tetap terjaga. Indonesia negara besar, dan masih saja bergulat pada bagaimana layanan air bersih dan sanitasi yang belum tuntas untuk suksesnya program pemerintah pusat dan daerah dalam pencapaian “Program 100-0-100”. Arti dari program 100-0-100, adalah “100 persen” akses pada air bersih, “0 persen” kawasan kumuh dan “100 persen” pada sanitasi yang telah tuntas.
Dengan memperhatikan hal tersebut diatas, timbul pemikiran untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat, bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan Opsi Teknologi Tepat Guna Jamban Sehat pada masyarakat. Sebagai langkah nyata, Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Airlangga (UNAIR) mengimplementasikan melalui program pengabdian pada masyarakat (pengmas), selain itu ia juga menjadi Mitra Program Kelompok Masyarakat Desa Gandusari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Trenggalek. Masyarakat setempat telah memiliki motivasi dalam menjalankan berbagai kegiatan usaha, tidak hanya sekedar usaha yang berorientasi pada keuntungan secara finansial, tetapi sekaligus juga mendorong semakin banyaknya anggota masyarakat di lingkungan desanya bisa mendapatkan akses sarana jamban sehat permanen.
Data di Puskesmas Gandusari pada tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah anggota masyarakat yang masih mengakses sarana jamban sehat semi permanen (JSSP), seperti cemplung, jumbleng, plengsengan dan lain sebagainya (34%). Sedangkan 5,5% masih sharing atau numpang tetangga. Angka tersebut bisa di intervensi dengan pembangunan jamban sehat permanen, seperti yang dilakukan Sekolah Pascasarjana UNAIR, melalui pengabdian masyarakat.
Pengmas Sekolah Pascasarjana UNAIR dilaksanakan kurang-lebih enam bulan, mulai dari survey awal, sampai dengan pembangunan jamban sehat untuk warga setempat. Selanjutnya pada tanggal 24 September 2019, tim pengmas bersama-sama memberikan edukasi tentang hidup sehat untuk mendorong peningkatan kualitas kesehatan. Sasaran lanjut dari pengmas ini adalah untuk mencapai perubahan perilaku sehat bagi masyarakat. Perilaku berjenjang tersebut, dapat diawali dengan kemampuan mengakses jamban sehat semi permanen (JSSP), lalu meningkat menjadi memiliki Jamban sehat Permanen (JSP). Hal ini akan mendorong potensi sehat menjadi riil. Pada gilirannya masyarakat akan terjaga kesehatannya, sehingga lebih memiliki waktu untuk beraktifitas yang bernilai tambah.
Ditulis oleh: Sri Iswati
Dokumen Laporan Pengabdian Masyarakat, LPM UNAIR, Tahun 2019
Sri Iswati, Subagyo Adam, Anwar Ma’ruf, Dina Sunyowati, Koen Irianto, Dimas Agung Trisliatanto, 2019. Intervensi Kesehatan Lingkungan Melalui Pengenalan Opsi Teknologi Jamban Sehat Sekaligus Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Pengabdian Masyarakat LPM UNAIR, Dibiayai oleh Dana Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2019, Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga, Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga Tahun 2019, Nomor: 1626/UN3/2019 Tanggal 10 Mei 2019.