Pada saat ini sepsis masih merupakan masalah utama di dunia. The European Society of Intensive Care Medicine (ESICM) dan Society of Critical Care Medicine (SCCM) menggunakan quick Sequential Organ Failure Assesment (qSOFA) untuk mendiagnosis sepsis. Pemeriksaan laboratorium yang akurat serta memberikan hasil yang lebih cepat dari pemeriksaan kultur sangat diperlukan. Procalcitonin merupakan parameter yang spesifik untuk kondisi infeksi bacterial.
Penelitian dengan desain penelitian cross sectional ini bertujuan untuk menganalisis korelasi procalcitonin dengan indeks mieloperoksidase (MPXI) pada penderita sepsis. Subyek penelitian sejumlah 71 penderita sepsis yang didiagnosis berdasarkan nilai qSOFA dan kriteria SIRS dari ruang resusitasi, ruang observasi intensf, dan unit perawatan intensif di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. Procalcitonin diperiksa menggunakan metode Chemiluminescence Immunoassay (CLIA) dari ADVIA Centaur XP), MPXI diperiksa menggunakan metode flowcytometry dengan ADVIA 2120i, dan sebagai baku emas digunakan pemeriksaan kultur dengan PhoenixTM 100.
Kadar procalcitonin pada penderita sepsis berkisar antara 0,01 sampai 265,16 ng/mL dengan rerata 16,13 + 40,91 ng/mL. Nila MPXI bervariasi antara -25,5 sampai 4,6 dengan rerata -7,939 + 4,903. TIdak didapatkan korelasi antara kadar procalcitonin dengan nilai MPXI (p = 0,604 dan r = -0,063). TIdak didapatkan korelasi antara kadar procalcitonin dengan nilai MPXI pada hasil kultur positif ( p = 0,674, r 0,072) dan hasil kulur negatif (p=0,401, r = -0,147).
Penulis : Paulus Budiono Notopuro, dr, SpPK(K)
Informasi lengkap dari penelitian ini dapat dilihat pada :
https://indonesianjournalofclinicalpathology.org/index.php/patologi/article/view/1451
Paulus Budiono Notopuro (2019). The Correlation of Procalcitonin and Myeloperoxidase Index Levels in Sepsis Patients. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory. 2019 July; 25(3):358-63. P-ISSN 0854-4263. E-ISSN 2477-4685