Kesuksesan perawatan implan gigi membutuhkan dukungan tulang yang baik untuk mendapatkan perlekatan implan yang stabil dan baik. Perlekatan implan yang baik didapatkan melalui adaptasi tulang terhadap permukaan implan yang disebut dengan osseointegrasi, hal ini dipengaruhi oleh kondisi metabolisme tulang yang baik pula. Metabolisme tulang dapat dipengaruhi oleh kondisi Diabetes Mellitus (DM), hal ini dapat memicu berbagai komplikasi diantaranya fraktur tulang dan osteoporosis. Implikasi osteoporosis pada perawatan prostodonti berkaitan dengan tulang, kehilangan gigi, temporomandibular joint disorder dan resorpsi ridge alveolar. Osteoporosis ditandai dengan peningkatan osteoklastogenesis, penurunan aktivitas osteoblas dan ketidakseimbangan remodeling tulang.
Osteoklastogenesis merupakan proses diferensiasi osteoklas yang melibatkan molecular triad yang terdiri dari Receptor activator of NF-κB (RANK), Activator of NF-κB Ligand (RANKL), dan osteoprotegerin (OPG) yang mempunyai peran penting dalam pembentukan, fungsi dan survival osteoklas. Pada penelitian ini molecular triad diobservasi pada tulang mandibula dan femur dengan melihat ekspresi molecular triad RANK / RANKL / OPG pada tikus wistar model DM tipe 2.
Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris dengan 18 tikus wistar yang dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok non DM (kontrol), DM tidak terkontrol yang diinjeksi dengan Streptozocin (STZ), dan DM terkontrol yang diberikan Metformin. Pada hari ke-20, tulang mandibula dan femur tikus wistar diambil dan dilakukan proses pembuatan spesimen. Ekspresi RANK / RANKL / OPG dilihat dengan pewarnaan immunohistokimia. Pada tulang mandibula dan femur ekspresi RANK / RANKL / OPG tidak terdapat perbedaan antara kelompok DM terkontrol dan DM tidak terkontrol. Rasio RANKL / OPG pada kelompok DM tidak terkontrol lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Ekspresi RANK lebih rendah pada kelompok DM tidak terkontrol dibandingkan dengan kelompok DM terkontrol, dan ekspresi RANKL pada kelompok DM tidak terkontrol lebih tinggi daripada kelompok DM terkontrol. Rasio RANKL / OPG lebih rendah pada kelompok DM terkontrol, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hambatan pada proses resorpsi tulang.
Metformin yang digunakan pada DM terkontrol membantu mengurangi terbentuknya ROS dengan menghambat ekspresi RAGE. Metformin juga mempunyai peran dalam pembentukan tulang dengan menurunkan ekspresi RANKL pada osteoblas melalui aktivasi jalur AMP-activated protein kinase (AMPK). Jalur AMPK meningkatkan diferensiasi osteoblas, menekan aktivitas osteoklas pada proses resorpsi tulang, dan mempunyai efek positif pada pembentukan tulang. Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa rasio OPG / RANKL yang tinggi dan ekspresi RANKL dan RANK yang rendah pada kelompk DM terkontrol bila dibandingkan dengan kelompok DM tidak terkontrol mengindikasikan bahwa terapi metformin untuk DM dapat menghambat aktivitas dan diferensiasi osteoklas melalui hambatan ekspresi RANKL pada sel osteoblas.
Penulis: Dr. Nike Hendrijantini, drg., M.Kes., Sp.Pros(K)
Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat di: https://doi.org/10.18639/RABM.2019.959614
Hendrijantini N, Rostiny, Kurdi A, Ari MDA, Sitalaksmi RM, et al. Molecular triad RANK/ RANKL/ OPG in mandible and femur of Wistar
rats (Rattus norvegicus) with type 2 diabetes mellitus. Recent Adv Biol Med. 2019; Vol. 5, Article ID 959614, 7 pages. https://doi.org/10.18639/
RABM.2019.959614