UNAIR NEWS – Perkembangan teknologi memberikan kemudahan bagi semua kegiatan manusia, salah satunya terlihat pada penerapan e-Voting dalam kegiatan Pemira (Pemilihan Umum Raya, Red). Pemira merupakan ajang pemilihan ketua dan wakil ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM), anggota badan legislatif mahasiswa (BLM) juga untuk memilih anggota dewan legislatif mahasiswa (DLM). Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil melaksanakan pemira dengan sistem e-Voting pada Rabu (20/11/19) di Gazebo Tengah FKM.
Vina selaku ketua panitia pemira FKM UNAIR mengatakan bahwa alangkah baiknya sebagai mahasiswa turut serta berperan dalam optimalisasi teknologi pada era revolusi industri 4.0, salah satunya dengan e-Voting. Penerapan sistem e-Voting itu sendiri memberikan banyak keuntungan dalam berbagai bidang. Mulai dari ekonomi sampai bidang lingkungan.
Ditinjau dari segi ekonomi, lanjut Vina, penerapan e-Voting dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan. Hal tersebut dikarenakan panitia tidak perlu menyediakan kertas suara bagi pemilih. Dengan memanfaatkan teknologi maka pembiayaan untuk acara pemira dapat dipangkas.
Dalam segi lingkungan, menurut Vina, dengan melaksanakan e-Voting maka mahasiswa sudah berpartisipasi dalam aksi zero waste di lingkungan FKM UNAIR. e-Voting juga mengurangi jumlah sampah akibat penggunaan kertas suara pada kegiatan pemira.
Kemudian dengan menggunakan e-Voting tidak membutuhkan waktu lama untuk perhitungan surat suara, sehingga hasil perhitungan bisa langsung dilihat melalui laptop. Tanpa harus bersusah payah menghitung, pemenang dengan suara tertinggi bisa diketahui dengan mudah. Hal itu merupakan keuntungan e-Voting dalam efisiensi waktu.
Selanjutnya, penerapan e-Voting dapat mengurangi risiko pemilih untuk terkena paku saat pencoblosan surat suara. e-Voting dirasa lebih aman karena tidak menggunakan peralatan yang tajam seperti paku atau yang lainnya. Maka keuntungan lain dari e-Voting adalah lebih aman bagi para pemilih.
E-Voting itu sendiri merupakan sistem yang dapat mengakumulasikan hasil perhitungan suara dengan cepat dan lebih akurat. Dengan sistem tersebut risiko kesalahan perhitungan suara dapat dikurangi atau bahkan sama sekali tidak ada kesalahan.
Sebagai penutup, Vina berharap pelaksanaan pemira tahun depan menggunakan aplikasi e-Voting yang sustainable tapi tetap aman. Lebih lanjut, ia mengutarakan bahwa tahun ini e-Voting yang digunakan hanya berbasis web bukan berbasis android.
“Karena tahun ini hanya berbasis web, saya berharap tahun depan sudah berupa aplikasi berbasis android sehingga bisa lebih memudahkan panitia maupun pemilih pada acara pemira,” tandasnya. (*)
Penulis : Dita Aulia Rahma
Editor : Khefti Al Mawalia