Dosen UNAIR: Dukungan Keluarga Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita HIV

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Feri Fenoria R

UNAIR NEWS – Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2014 melaporkan bahwa Jawa Timur memasuki urutan kedua (19.249 kasus) setelah Provinsi DKI Jakarta (32.782 kasus) dari jumlah (kumulatif) kasus infeksi HIV. Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Ika Nur Pratiwi, S.Kep., N.S., M.Kep mengungkapkan jumlah penderita HIV di Kota Surabaya tertinggi se Jawa Timur yakni 7.045 kasus. Jumlah tersebut merupakan kasus terbesar di Jawa Timur diikuti Kota Malang yakni 2.693 kasus.

“Wanita rentan sekali tertular penyakit ini. Apalagi Saat ini jumlah Ibu positif HIV mengalami peningkatan dan tentunya menjadi perhatian bagi kita semua,” ucapnya.

Dalam berbagai kasus, Ika mengatakan bahwa kasus HIV menimbulkan berbagai dampak bagi penderitanya. Yaitu menurunkan daya tahan tubuh dan timbulnya infeksi oportunistik (IO), serta penderita mengalami masalah psikologi dan sosial. Dampak yang ditimbulkan dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Sehingga dukungan keluarga sangatlah dibutuhkan untuk dalam mengatasi segala tekanan dari lingkungan sekitarnya.

“Dukungan keluarga mempunyai peran penting untuk meningkatkan koping adaptasi seseorang terhadap situasi yang penuh dengan tekanan, mengurangi angka kesakitan serta mendisiplinkan pengobatan pada penderita dan secara tidak langsung dukungan keluarga meningkatkan kesehatan fisik seseorang,” tandasnya.

Hasil penelitian itu, terangnya, melihat adanya dukungan keluarga berpeluang untuk memiliki kualitas hidup yang baik pada ibu positif HIV. Alasannya adalah keluarga merupakan unsur penting yang saling berhubungan dan saling ketergantungan untuk memberikan dukungan, kasih sayang, rasa aman, dan perhatian secara harmonis dalam menjalankan perannya masing-masing.

“Adanya dukungan keluarga akan menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan,” tegasnya.

Sementara itu, penyakit itu juga dapat berkembang semakin buruk jika penderita mengalami tekanan baik dari keluarga maupun masyarakat. Hal tersebut akan memengaruhi kondisi fisik dan psikologis dari penderita.

“Tekanan yang lama dan berkepanjangan akan berdampak pada penurunan sistem imun dan akan berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita. Dan Jika hal tersebut tidak segera diatasi maka dapat menurunkan kondisi kesehatan penderita, mempercepat progresivitas penyakit hingga menimbulkan kematian,” ungkapnya.

Melalui penelitian ini, Ika berharap dapat menjadi acuan bagi petugas kesehatan agar melibatkan keluarga dalam pertemuan rutin sesama penderita HIV dan juga dalam pengobatan serta perawatan penderita. Anggota keluarga yang paling dekat dengan penderita dapat dilibatkan sebagai individu yang membantu penderita untuk menjaga kesehatannya. (*)

Penulis: Khefti Al Mawalia  

Editor: Nuri Hermawan

Referensi:

https://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ijphrd&volume=10&issue=8&article=523

Pratiwi Ika Nur, Purwaningsih, Ramahwati Sevina. 2019. The Correlation between Family Support and Quality of Life in Mothers with Positive HIV in Surabaya. Indian Journal of Public Health Research & Development, Volume : 10, Issue : 8.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).