UNAIR NEWS – Pada Selasa (5/11/19) di Ruang Direktur Sarana dan Prasaran Kantor Manajemen Kampus C, Universitas Airlangga (UNAIR) menerima sumbangan berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dari salah seorang orang tua mahasiswa baru (maba). Melalui Pusat Pengelolaan Dana dan Sosial (Puspas) UNAIR, orang tua maba dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu memberikan sebanyak tiga APAR untuk UNAIR.
Bambang Irianto selaku orang tua mahasiswa baru yang bekerja sebagai wiraswasta dalam pengadaan APAR baik baru maupun isi ulang, merasa malu jika tidak memberikan sesuatu pada kampus baru anaknya itu. Meski tidak berasal dari keluarga kaya, Bambang berniat untuk menyumbangkan sebanyak sepuluh APAR sebagai rasa syukur atas keberhasilan anaknya diterima di UNAIR.
“Saya memang bukan dari keluarga kaya, tapi saya ingin sekali memberi sesuatu yang saya punya. Karna saya bekerja wiraswasta APAR, ya saya beri APAR buat UNAIR,” ungkapnya.
“Niat awal saya memang sepuluh APAR, tapi berhubung masih ada tiga jadi saya beri tiga dulu, sisanya menyusul, kira-kira bulan Januari nanti,” tambahnya.
Bambang juga menegaskan kepada UNAIR bahwa ia dengan sangat senang hati menawarkan jasa secara cuma-cuma jika APAR di UNAIR habis boleh untuk menghubunginya. Ia akan memberikan isi ulang atau refill APAR secara gratis.
Diungkapkannya bahwa semua itu murni niatan yang terbesit datang setelah acara temu orang tua maba yang diadakan oleh UNAIR beberapa waktu lalu. Ungkapan rasa syukur Bambang wujudkan melalui barang sederhana berupa alat pemadam kebakaran untuk Universitas Airlangga.
Karnaji, S.Sos., M.Si., Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan (SPL) Universitas Airlangga menerima langsung sumbangsih dari Bambang di ruangannya. Didampingi oleh tim Puspas UNAIR, ia menyampaikan rasa terima kasih mewakili pihak universitas atas sumbangsih yang terlah diberikan.
Karnaji menuturkan bahwa universitas selalu terbuka jika terdapat orang tua mahasiswa yang ingin memberikan sesuatu kepada universitas. Menurutnya harga barang berapapun tidak menjadi masalah, UNAIR selalu menerimanya dengan senang hati.
“Mewakili insitusi saya ucapkan terimakasih atas kontribusi dari orang tua, mungkin ini sebagai wujud syukur dari beliau-beliau. Jadi bukan soal besar kecilnya, tapi kerelaan untuk memberi bantuan terkait pengembangan universitas ya kita terima,” tuturnya. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah
Editor : Binti Q. Masruroh