UNAIR NEWS – Anemia menurut World Health Organization adalah suatu kondisi kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai normal. Angka kejadian anemia pada remaja taun 2011 mencapai 11.7% dan 6.7% anemia tersebut terjadi pada saat menstruasi.
Pentingnya program penanggulangan anemia pada remaja putri berpengaruh untuk mempersiapkan kondisi fisik sebelum hamil agar siap menjadi ibu yang sehat, dan pada waktu hamil tidak menderita anemia. Berangkat dari latar belakang tersebut, Dr. Esti Yunita Sari, S.Kp., M.Kes bersama rekannya Praba Diyan Rachmawati S.Kep., Ns., M.Kep dan mahasiswanya Desy Indah Nur Lestari melakukan riset untuk menguak fenomena tersebut.
“Anemia perlu diatasi karena anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga penderita anemia mudah terkena penyakit infeksi, dapat menurukan kebugaran dan ketangkasan berpikir karena kurangnya oksigen ke sel otot dan selain itu juga dapat menurunkan prestasi belajar dan produktivitas kerja. Hal ini tidak terkecuali remaja putri di pondok pesantren,” ujar dosen Fakultas Keperawatan (FKP) tersebut.
Lebih lanjut, hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan anemia pada remaja putri menunjukkan bahwa pada remaja putri dengan pengetahuan yang kurang tentang anemia maka menyebabkan kurangnya kesadaran diri untuk melakukan upaya pencegahan anemia. Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, informasi dari media masa, sosial budaya, dukungan keluarga, lingkungan dan usia.
Selain itu, tambahnya, juga terdapat hubungan antara sikap dengan upaya pencegahan anemia saat menstruasi pada remaja putri Pondok Pesantren. Santriwati yang memiliki sikap baik terhadap upaya pencegahan kejadian anemia memiliki kepedulian terhadap upaya pencegahan anemia pada saat menstruasi.
“Remaja putri yang memiliki dukungan teman sebaya yang kurang akan melakukan upaya pencegahan anemia yang kurang terutama dalam hal dukungan teman sebaya untuk mendapatkan tablet tambah darah. Dukungan sebaya meliputi orang yang menghadapi tantangan yang sama seperti pasien dengan infeksi tertentu, komunitas tertentu, orang- orang dengan permasalahan yang sama,” jelasnya.
Pada akhir, dosen FKP tersebut menjelaskan terdapat hubungan antara sarana kesehatan dengan upaya pencegahan anemia saat menstruasi pada remaja putri di pondok pesantren. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kurang tindakan terkait kesehatan maka kurang juga upaya pencegahan anemia sat menstruasi pada remaja di pondok pesantren.
“Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan anemia selama menstruasi di kalangan remaja perempuan di pondok pesantren harapannya bisa memberikan informasi bahwa tingkat pengetahuan, sikap positif, dukungan teman, fasilitas kesehatan, dan upaya kesehatan dapat mencegah anemia selama menstruasi bagi remaja putri,” pungkasnya.
Penulis : Dian Putri Apriliani
Editor : Khefti Al Mawalia
Link : https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/9928
Yunitasari, E., P.D. Rachmawati, Dan D.I.N. Lestari. 2019. Effort To Prevent Anaemia During Menstruation Among Female Adolescent In Islamic Boarding School. Jurnal Ners, 14(1): X-X