Selulase merupakan ensim yang dihasilkan oleh mikrobia selulolitik yang mampu menghidrolisis ikatan β-1,4 glycoside pada selulose, suatu struktur polisakarida yang banyak terdapat pada tanaman. Ensim selulase dapat dihasilkan dari berbagai jenis mikroba, misalnya bakteri, kapang, jamur dan protozoa. Ensim eksoselulase disekresi oleh mikrobia sehingga terdapat dalam keadaan bebas dalam saluran pencernaan hewan, sedangkan endoselulase terdapat dalam tubuh mikrobia dan secara in-vitro harus dikeluarkan dengan jalan sonikasi. Ensim selulase ekstrasel terdiri dari endoglucanase dan exoglucanase, sedangkan β-glucosidase merupakan endoselulase.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isolat selulolitik yang berasal dari limbah cairan rumen sapi Rumah Potong Hewan (RPH) melalui pengujian aktivitas enzim selulolitik, meliputi aktivitas enzim endoglucanase, exoglucanase dan β-glucosidase. Selain itu juga dilakukan pengujian genotip melalui uji 16S rDNA dan identifikasi secara biokimiawi dengan menggunakan VITEK 2 microbial identification system version: 05.01 (BioMérieux). DNA bakteri sampel yang telah diisolasi, selanjutnya diamplifikasi secara in vitro dengan metode PCR. Selanjutnya dari urutan sequencing nukleotida fragmen 16S rDNA di determinasi dengan membandingkan di data GenBank untuk mengidentifikasi bakteri sampel.
Bakteri tersebut digolongkan sebagai bakteri selulolitik didasarkan pada kemampuannya tumbuh pada media selektif Carboxyl Methyl Celullose (CMC). Kemampuan tumbuh tersebut menunjukkan bahwa bakteri Enterobacter cloacae mampu memanfaatkan selulosa sebagai sumber nutriennya. Kemampuan memanfaatkan selulosa juga didasarkan pada terbentuknya zona bening pada media CMC dengan pewarnaan congo red . Adanya zona bening pada media CMC menunjukkan kemampuan mikroba untuk memanfaatkan selulosa.
Hasil aktivitas enzim menggunakan substrat spesifik mengindikasikan bahwa isolate selulolitik menunjukkan aktivitas enzim endo-(1,4)-β-D-glucanase sebesar 2,0617 x 10-1 U/ml, aktivitas enzim exo-(1,4)-β-D-glucanase sebesar 2,2400 x 10-1 U/ml serta enzim β-glucocidase sebesar 2,7000 x 10-1 U/ml. Pada isolat selulolitik tersebut telah dilakukan uji lanjut dengan 16S-DNA dan penyusunan pohon filogenetik terhadap 82 isolat dengan tingkat kemiripan 97-99%.
Mayoritas bakteri yang mirip dengan isolat tersebut adalah dari Genus Enterobacter. Berdasarkan tingkat kemiripan susunan nukleotida, kedekatan posisi dengan Enterobacter cloacae subs cloacae ATCC 13047 serta sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan sistem identifikasi mikroba, maka isolat tersebut diidentifikasi sebagai Enterobacter cloacae SAR 01. (*)
Penulis: Widya Paramita Lokapirnasari
Informasi detail mengenai penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di http://ivj.org.in/users/members/viewarticles.aspx?ArticleView=1&ArticleID=8975 6Z�