UNAIR NEWS – The 2nd Annual Conference on Business and Public Administration (AICoBPA) 2019 bekerja sama dengan Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI) dan Asosiasi Indonesia untuk Administrasi Publik (IAPA). Acara yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya pada 23–24 Oktober 2019 turut mengundang beberapa pemateri. Di antaranya, Dr. Ciorstan Smark dari University of Wollongong, Australia; Associate Professor Mohammad Saud Khan dari Victoria University of Wellington; Tri Wulida Afrianty, S.Sos., M.Si.,M; Professor Wang Bin dari Huangzhou University of Science and Technology; dan Professor Nahyun Kwon, Ph.D dari Myongji University.
Acara tersebut mengusung tema Advancing Business and Public Administration in the Age of Innovation: Priorities, Risk, Opportunities. Tema tersebut dipilih agar dapat melibatkan banyak professional yang memiliki peran dalam bidang administrasi bisnis dan public terkait seperti audit, pajak, dan kebijakan fiscal, ekonomi, bisnis dan keuangan public, pariwisata, pengembangan sumber daya manusia, kepemimpinan, serta kinerja organisasi.
Delapan delegasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga yang mengikuti acara tersebut adalah Rizky Wijayanti, Anggie Parawitha Lucca, Muhammad Syafi’i, Ramaditya Rahardian, Muhammad Fajrus Shodiq, Anisnya Gita Prasehana, Muhammad Zainal Arifin, dan Alina Ari Hartono.
Ada beberapa poin yang dibahas dari acara tersebut. Pertama, sebagai pengembangan ilmu administrasi bisnis baik secara konseptual dan praktis, perlu diadakan studi lebih mendalam melalui seminar penelitian dan hasil. Bisnis wacana administrasi dalam dimensi pasar dan sumber daya berbasis rantai pasokan manajemen dan dimensi lain perlu ditinjau secara berkelanjutan.
Kedua, di era globalisasi, perkembangan administrasi publik dan publik layanan juga cenderung melebihi batas negara. Kemajuan teknologi juga memacu penyediaan layanan publik yang lebih baik di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional. Karena itu, perlu dilakukan studi yang dapat diandalkan administrasi publik.
Ketiga, pengembangan sektor bisnis tidak hanya melibatkan dunia bisnis, tapi juga melibatkan sektor publik dan swasta. Pengembangan sektor publik organisasi juga membutuhkan keefektifan, efisiensi, dan laba untuk memastikan kesinambungan dan peningkatan kualitas layanan publik.
Rizky, salah seorang delegasi FISIP UNAIR, berpesan kepada mahasiswa yang ingin mengikuti konferensi internasional agar menyesuaikan dengan minat dan fokus studi yang sedang didalami. “Usahakan untuk mengikuti konferensi yang sesuai dengan minat dan fokus studi teman-teman (Mahasiswa,Red)” ucapnya.
Seperti yang diketahui, untuk mengikuti konferensi internasional mahasiswa diharuskan membuat paper. Mengikuti konferensi internasional merupakan hal yang harus diikuti mahasiswa karena dapat mendorong mahasiswa aktif dalam mengembangkan ide dan gagasan.
“Saya sebagai mahasiswa merasa konferensi internasional penting bagi mahasiswa agar turut aktif dalam mengambangkan ide dan gagasan dalam paper guna memudahkan teman-teman (mahasiswa, Red) untuk membuat skripsi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Feri Fenoria Rifa’i