UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali mendapat hibah beasiswa untuk para mahasiswanya. Kali ini, hibah beasiswa itu dari salah seorang donatur orang tua mahasiswa baru. Pusat Pengelolaan Dana Sosial (Puspas) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Prosus Inten Jawa Timur memberikan beasiswa kepada beberapa mahasiswa yang membutuhkan.
Penyerahan beasiswa secara simbolis diberikan pada Rabu (16/10/19) di Ruang Sidang Pleno, lantai 3, kampus C UNAIR. Sebanyak 10 mahasiswa menerima beasiswa tersebut, dengan rincian, enam mahasiswa dari UNAIR Surabaya dan empat mahasiswa dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Banyuwangi. Mereka adalah mahasiswa dari berbagai macam jurusan dan angkatan.
Dari sekitar 346 mahasiswa yang mendaftar, 50 di antaranya adalah mahasiswa UNAIR Banyuwangi. Karena banyaknya peminat, dalam proses seleksi wawancara, Puspas UNAIR mengadakan di dua region, yakni Surabaya dan Banyuwangi.
Setelah melalui tahap seleksi, mahasiswa beruntung dengan kategori kekurangan dalam segi ekonomi, berhak menerima beasiswa pendidikan sebagai fasilitas belajar di Universitas Airlangga.
Tigor Tampubolon beserta tim dari Prosus Inten Jatim hadir dalam seremoni pemberian beasiswa. Acara itu juga dihadiri Direktur Prosus Inten Jatim, Ketua Puspas, Koordinator Bidang Penyaluran, dan beberapa undangan lain.
Dalam sambutannya, Tigor menyampaikan bahwa Prosus Inten membentuk karakter belajar yang ideal bagi para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Sehingga mahasiswa tersebut dapat lulus tepat waktu dan mau berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang dia usahakan dan citakan.
“Yang kami bentuk di Prosus Inten ini adalah membentuk karakter belajar. Kami menginspirasi anak supaya anak itu mau dengan usahanya sendiri, sungguh-sungguh belajar. Jadi, kami hanyalah pemantik, kami hanya mengarahkan anak bagaimana sesungguhnya cara belajar yang efektif,” ungkapnya.
Berawal dari latar belakang Tigor yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi, dia lantas bertekad untuk selalu membantu orang lain ketika dia sudah mampu. Menurutnya, kemiskinan itu selalu ada, dan hal ini merupakan hukum keseimbangan hidup. Maka dari itu ketika kita punya kita harus berbagi.
Pada kesempatan itu, Tigor juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa, bahwa setiap kemauan pasti ada jalan. “Maka bersungguh-sungguhlah untuk menjalani hari esok,” ucapnya.
Selain itu, dia juga menegaskan pada mahasiswa untuk belajar berbisnis. Menurutnya, pengalaman kerja penting sembari menjadi mahasiswa. Sebab, ketika sudah selesai maka mahasiswa akan mendapatkan ketrampilan yang lebih luas.
“Kepada adek-adek mahasiswa yang menerima beasiswa ini saya ingin mengatakan dimana ada kemauan di situ ada jalan. Jangan pernah putus asa melihat besok apa yang mau saya makan. Tapi Lakukanlah hari ini dengan sungguh-sungguh, besok pasti Tuhan buka jalan,” ujarnya. (*)
Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah
Editor : Binti Q Masruroh