UNAIR NEWS – Semakin membanggakan, ungkapan tersebut pantas diberikan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bridge Universitas Airlangga (UNAIR). Pernyataan tersebut dibuktikan dengan banyaknya gelar juara yang mereka kantongi pada setiap kompetisi.
Mereka kali ini berhasil menyabet juara I kategori pasangan mahasiswa pada Kejuaraan Bridge Terbuka Rektor dan Dekan FPIK UNSOED Cup. Prestasi tersebut diraih pada 12-13 Oktober 2019 di Universitas Jendral Soedirman.
Pada kesempatan tersebut, gelar juara diraih oleh pasangan Ghassani Nurbaningtyas Mahasiswa FST 2017 dan Gilberto Timothy Mahasiswa FEB 2016. Kejuaraan UNSOED CUP tersebut merupakan salah satu ruang untuk menguji hasil latihan para atlet UKM Bridge selama ini.
Ghassani mengaku menemui kendala karena jadwal UTS yang berbeda-beda. Itu cukup menyulitkannya untuk latihan tatap muka. Solusi terbaiknya adalah mereka melakukan latihan secara online. Kendala dalam pertandingan, yakni banyak lawan yang kuat dan bahkan ada yang merupakan tim nasional.
“Dalam kompetisi apapun bisa terjadi, namun kami tetap mengerahkan seluruh permainan terbaik kami. Prinsip yang ditanamkan pada kami adalah supaya bermain dengan sedikit kesalahan. Bukan beradu untuk banyak-banyak menjadi benar,” jelas mahasiswa jurusan Fisika tersebut.
Ia juga mengakui bahwa terpaksa harus membagi waktu belajar UTS dan latihan untuk persiapan kejuaraan tersebut. Selain itu, rekan-rekan UKM Bridge selalu memberikan dorongan semangat yang positif, hal tersebut diakui sangat memberikan pengaruh terhadap kosolidan organisasi.
Meski UKM Bridge sudah seringkali menyabet prestasi regional dan nasional, Ghassani menuturkan bahwa ia dan rekan-rekan akan tetap terus berkompetisi. Semangat untuk berkompetisi dan menjadi juara diakuinya memang sangat tertanam erat dan baik pada setiap anggota UKM Bridge.
Ghassani juga menjelaskan, dirinya menyukai olahraga bridge karena selalu ada permasalahan baru yang harus diselesaikan dengan mengeluarkan banyak kartu. Hal tersebut memicunya untuk mengerti bagaimana bermain dengan benar. Selain itu, dalam UKM Bridge selalu diajari untuk membaca buku yang diberi lalu di praktikkan, jika ada yang tidak dipahami, dapat ditanyakan sewaktu latihan.
“Bermain bridge membuat kita untuk selalu berpikir kritis dan melatih logika kita. Pola tersebut akan membantu kita pada kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa latihan di UKM Bridge khusus untuk atlet diadakan pada Jumat, namun terkadang menambah porsi latihan pada hari sabtu minggu. Selain itu, para atlet mengusahakan untuk bermain Bridge secara online minimal satu jam. (*)
Penulis: Muhammad Wildan Suyut
Editor: Feri Fenoria Rifa’i