UNAIR NEWS – Dalam dunia penelitian, baik dalam bidang engineering maupun science, tidak asing lagi tentang biodiversitas. Biodiversitas terdiri dari keseluruhan gen, spesies, dan ekosistem di suatu kawasan. Bahkan, Indonesia termasuk negara terbesar yang memiliki biodiversitas.
Maka dari itu, Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga mengadakan 1st International Conference on Biodiversity (1st ICoBioDiv) dengan tema Sustainable Solution for Human Welfare. Seminar tersebut dilaksanakan pada (17-18/9/19) bertempat di Wyndham Hotel Surabaya.
Prof. Dr. Ir. H. Agoes S, DEA., selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa seminar tersebut merupakan perubahan dari seminar nasional biodiversitas menjadi seminar internasional yang sebelumnya telah dlaksanakan sebanyak enam kali. Goal-nya,menerbitkan papper dalam jurnal maupun proceding Scopus.
Pemilihan tema dimaksudkan karena manfaat biodiversitas untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, untuk mengetahui hasil dari pemanfaatan biodiversitas.
“Indonesia itu negara terbesar yang memiliki biodiversitas temanya adalah memanfaatkan biodiversitas ini untuk human welfare kesejahteraan masyarakat, obat dari biodiversitas, makanan dari biodiversitas ke depannya,” jelasnya.
Prof. Agus menambahkan, seminar tersebut dapat menjadi sebuah wadah perkumpulan bagi para peneliti atau dosen dari seluruh Indonesia. Mereka dapat pikiran terutama membahas tentang biodiversitas.
Selain itu, seminar yang diikuti sejumlah 140 peserta tersebut tidak hanya dari ruang lingkup biologi melainkan biological science. Topiknya pun tidak terbatas, baik dari teknik maupun lingkup ilmu lain yang relevan. Sejumlah 140 peserta itu, dibagi menjadi 94 peserta mengikuti presentasi papper dan 46 poster.
Dengan diadakannya seminar tersebut, prof. Agus berharap, dapat saling mengenal sesama peneliti dengan kekuatan sarana prasarana penelitian yang dimiliki oleh perguruan tinggi lain di negara lain. Selain itu, dapat membentuk jejaring, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Kan untuk riset itu, banyak link kerja sama semakin nilainya lebih tinggi,” ucapnya.
Sebagai informasi tambahan, pada seminar tersebut diisi oleh beberapa keynote speakers. Yakni, Prof. Peter Nixon dari Imperial College London, London, Prof. Wn-Taek Im dari Hankyong National University Republic of Korea. Dan Prof. Liang-Ming Whang dari National Cheng Kung University Taiwan, serta Prof. Dr. Suharsono dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).(*)
Penulis: Asthesia Dhea C.
Editor: Binti Q. Masruroh