UNAIR NEWS – Mahasiswa baru tidak lepas dari orientasi, kegiatan ini menjadi suatu hal yang wajib dilalui sebelum memasuki dunia kampus. Setiap prodi memiliki cara kaderisasi yang berbeda-beda, salah satunya prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga di Banyuwangi.
Ditemui UNAIR NEWS, Ajeng Febrianti selaku Koor Biro HRD (Human Resource Development) Banyuwangi Public Health Association (B-PHA) serta salah satu Steering Commite Kaderisasi baik fakultas maupun prodi, mengungkapkan terkait pelaksanaan kaderisasi program studi tahun ini.
“Basic Training of Public Health (BToPH) merupakan Orientasi program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Pengenalan mendalam mahasiswa baru terhadap ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat ini selama 3 minggu dengan 5 kegiatan yaitu Pra BToPH 1, Pra BToPH 2, Pra BToPH 3, BToPH 1, dan BToPH 2,” ungkapnya.
Masa kaderisasi yang berlangsung selama satu semester itu, meliputi serangkaian kegiatan dari awal setelah adanya pengukuhan meliputi PKKMB Universitas (AMERTA), PKKMB Fakultas (SEHAT), PKKMB Program Studi (BToPH), serta Follow Up. Rangkaian kegiatan tersebut masih dilaksanakan hingga closing kaderisasi pada November 2019.
“Tahun ini BToPH PSDKU UNAIR memiliki tema yaitu “DYAMAR (Doing Active and Action with Morality)”, yang masih bersesuaian dengan Grand tema dari Orientasi Fakultas. Dengan adanya hal tersebut diharapkan mahasiswa mampu secara aktif bertindak ataupun melakukan suatu kegiatan, serta dengan melibatkan pentingnya moral dalam setiap tindakan yang dilakukan,” jelasnya.
Setelah serangkaian BToPH selesai, jelasnya, kegiatan kaderisasi masih dilanjutkan dengan Follow Up pasca orientasi yaitu Eksim basic project, magang ormawa di B-PHA, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan Event Angkatan. Ada sedikit perbedaan pada tahun ini, dimana konsep eksim project meliputi gabungan 2 kegiatan yaitu Kerohanian PBA dan Forum Kakak Asuh (FOKAS).
“Perubahan ini merupakan inovasi SC Fakultas untuk menggabungkan dua kegiatan tersebut yang awalnya FOKAS 4x pertemuan dengan PBA 10x pertemuan, menjadi menyamakan jumlah keduanya sebanyak 10x pertemuan dan dijadikan dalam satu waktu. Karena hal tersebut dirasa kurang efektif dan sulitnya mencari waktu untuk Maintane serta kakak Fokas yang berbeda,” lanjutnya.
Seluruh kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang wajib dilakukan dalam proses mengkaderisasi sebelum mahasiswa baru mendalami bidang kesehatan masyarakat. Pada akhir, mahasiswa yang akrab disapa Ajeng ini mengukapkan harapannya.
“Harapannya apa yang kita lakukan, apa yang telah diusahakan, dan apa yang telah direncanakan dapat sesuai dengan apa yang kita harapkan. yaitu mahasiswa mampu mengenal dunia kampus, prospek lulusan, serta ruang lingkup FKM. Sehingga mampu survive dalam perannya sebagai seorang SKM nantinya,” tutupnya(*)
Penulis: Athiya Adibatul Wasi
Editor: Nuri Hermawan