UNAIR NEWS – Meniti karir sebagai seorang entrepreneur di tengah padatnya kegiatan akademik, sekilas terdengar sukar untuk dilakukan secara bersamaan. Namun, anggapan itu ditepis oleh Alvin Saputra, alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR). Meski didera kesibukan sebagai tenaga medis, ia menegaskan bila pendidikan bukan penghalang bagi seseorang dalam mengembangkan ide kreatifnya menjadi sebuah usaha.
“Kadang, orang mengira bahwa kedokteran belajar aja, it’s a big no. Di sini kayak masuk jurang, belajar iya, organisasi iya, aktif iya, semuanya iya. Sudah menjadi sebuah tuntutan bahwa seorang dokter tidak bisa bekerja sendiri dan harus punya good social life dengan segala bidang,” terang pemuda yang baru saja meraih gelar dokter pada bulan Juli lalu itu.
Selama menjalani pendidikan dokter, Alvin menuturkan, tak terlalu sibuk mengejar prestasi akademik intrakurikuler. Ia juga aktif mengikuti kegiatan di luar kampus, bahkan pernah berpartisipasi dalam beberapa ajang internasional. Berangkat dari kegemarannya menjajal beragam kegiatan baru, Alvin lantas memberanikan diri untuk merintis usaha bimbingan belajar dan event organizer yang seluruhnya bergerak di ranah kedokteran.
Ingin Membantu Mahasiswa yang Kesulitan Belajar
Belajar tak selalu berlangsung dalam situasi formal. Kini, aneka metode belajar telah banyak dikembangkan guna mempermudah pelajar dalam memahami suatu materi dengan cara yang lebih menyenangkan. Hal serupa juga diterapkan Alvin ketika merintis bimbel Asclepio Masterclass. Yakni, sebuah wadah belajar yang diperuntukkan bagi mahasiswa kedokteran di tahap pre-klinik atau mahasiswa yang belum memasuki klinik.
“Ide untuk bikin bimbel itu ada, tapi nggak tahu cara merealisasikannya. Kemudian, saya bertemu dengan dr. Benedictus Anindita yang sebelumnya memiliki bimbel kedokteran di Jogja. Setelah ngobrol lebih jauh ternyata kami satu frekuensi. Selanjutnya, memutuskan membentuk bimbel di Surabaya dengan dibantu teman saya, dr. Maya Purvita,” ceritanya.
Alvin mengatakan bahwa bimbel kedokteran bukan merupakan hal baru. Oleh karena itu, dirinya terus berupaya meningkatkan kualitas serta memperbarui metode belajar dengan menggunakan banyak media.
“Berbekal relasi di FK yang ada di perguruan tinggi lain, saya meng-approach mereka yang terampil mengajar sebagai pengajar sekaligus mitra usaha. Jadi bisa menjadi lahan pekerjaan terutama bagi rekan-rekan dokter muda. Saat ini, Asclepio sudah membuka cabang di Surabaya, Semarang, Bali, Jakarta, Malang, Jember, dan Makassar,” urai Alvin.
Ada lima jenis program belajar yang ditawarkan yakni Asclepio Kelompok, Asclepio Private, Asclepio Intensif, Asclepio Skripsweet, serta Asclepio OSCE. Sementara materi yang diajarkan sangat bervariasi seperti Endocrine, Respiration, Hematology, Anatomy, serta Biochemistry. Selain itu, metode belajar Asclepio Masterclass juga tidak terbatas pada tatap muka, melainkan telah merambah pada media audio visual sampai internet.
“Karena baru terbentuk tahun 2018, biasanya kami menyewa coworking space sebagai lokasi belajar. Tetapi, setelah satu tahun berjalan, akhirnya kami mendapatkan tempat untuk digunakan sebagai lokasi belajar permanen. Nantinya, saya juga berencana membuka bisnis coffee shop bersama teman-teman di tempat tersebut,” tambah Alvin.
Membaca Peluang Event Organizer di Ranah Kedokteran
Selain menemukan passion di ranah pendidikan, Alvin mengaku senang dalam membidangi suatu acara. Hal tersebut dibuktikan melalui On-Call Creative Creator, EO di ranah kedokteran yang dibentuk bersama empat rekannya dari FK UNAIR, yakni Renata Violia Sihombing, Meilia Dwi Cahyani, Ajeng Nur Alida, dan Rizqy Rahmatyah. Perkenalan Alvin dengan dunia event bermula dari keikutsertannya di beberapa kepanitaan semasa kuliah.
“Salah satunya ketika saya diberi amanah untuk mengurus acara dengan tujuan fundraising biaya pelantikan dokter angkatan saya. Kemudian, saya melihat peluang di bidang event dan memberanikan diri membuat EO khusus bidang kedokteran. Puji syukur, walaupun bondo nekat, ada aja yang mempercayakan acaranya pada kami,” selorohnya.
Istilah On-Call disematkan dalam nama EO sesuai dengan sifat dari seorang dokter yang harus selalu siaga dalam keadaan apapun termasuk ketika mereka menerima acara dengan beragam permintaan. Kesempatan pertama datang di bulan Juni lalu. Saat itu, mereka diminta oleh dr. Niko Azhari Hidayat, Sp. BTKV, yang juga alumnus FK UNAIR, untuk merancang acara Health Apps Startup and Technology Airlangga Generation 1.0.
“Jadi acara itu merupakan talkshow sekaligus wadah showcase bagi startup kesehatan. Hanya butuh dua minggu untuk persiapan dan sukses. Selanjutnya ada beberapa acara lagi yang akan kami tangani seperti Indonesia Vascular Forum, International Symposium of Invasive and Adherent Placenta, serta acara nasional dari departemen paru,” bebernya.
Alvin berpesan, ketika memilih berbisnis, seseorang perlu memiliki tim dengan jumlah yang efektif sekaligus kooperatif. Sebab, jumlah anggota tim yang terlalu banyak tak selamanya efektif. Ke depan ia berniat untuk tetap berinovasi dalam mengembangkan usahanya di samping berencana melanjutkan karir sebagai dokter spesialis bedah jantung.
Penulis : Nabila Amelia
Editor : Khefti Al Mawalia