UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Persatuan Setia Hari Terate (PSHT) Univesitas Airlangga (UNAIR) kembali menambah rentetan prestasinya. Pada Rabu, (7-9/8/2019) kemarin, 12 atlet PSHT UNAIR bertolak ke Singapura untuk mengikuti Singapore Open Pencak Silat Championship. Tak sia-sia, satu medali perak dan perunggu berhasil direngkuh pada kompetisi itu.
Dua medali itu berhasil didapat oleh Oktasari Atus Solikha dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi FISIP angkatan 2018 dan Fatna Resti Fannesa Prodi D3 Perpajakan angkatan 2019. Perinciannya, Fatna Resti Fannesa mendapatkan juara II Kelas B Putri Dewasa. Sedangkan Oktasari Atus Solikha menjuarai peringkat III Kelas D Putri Dewasa.
Meskipun persiapan telah dilakukan sejak dua minggu sebelum pertandingan, Oktasari Atus Solikha atau kerap disapa Okta mengaku, mental, fisik, serta pernapasan masih menjadi tantangan tersendiri di kompetisi itu. ”Lawannya atlet Puslatda (Pemusatan Pelatihan Daerah, Red) dan Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional, Red), tentu mereka bagus-bagus,” pungkasnya.
Kompetisi itu menjadi pengalaman tersendiri bagi UKM PSHT UNAIR untuk dapat terus berjuang dan berprestasi. ”Harapan kami, semoga nantinya lebih banyak lagi prestasi dan bisa mengikuti kejuaraan internasional lebih sering. Semoga PSHT UNAIR semakin jaya,” harap Nailatul Muizah sebagai ketua UKM PSHT UNAIR.
UKM yang berdiri pada 5 April 2002 itu telah banyak menorehkan prestasi. Pada tahun ini saja, tercatat ada empat prestasi nasional hingga internasional yang berhasil diukir. Yakni, Juara Umum II pada Kejuaraan Nasional di Universitas Airlangga; Perolehan dua emas dan dua perak pada Kejuaraan IAIN Tulungagung; dan Juara Umum III pada Kejuaraaan Internasional Paku Bumi Open di Bandung.
Diketahui, Singapore Open merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Singapore Silat Federation. Diselenggarakan di Tampines West Community Club Singapura, turnamen itu sekaligus sebagai ajang unjuk keahlian di bidang olahraga bela diri tradisional yang dinilai menarik oleh dunia. (*)
Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Feri Fenoria Rifa’i