Perancangan Antarmuka Situs E-Government dengan Metode UCD

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh hypernet.com

Kemunculan e-patient telah menggerakkan masyarakat untuk lebih aktif dan peduli dalam pendidikan kesehatan dan sistem layanan kesehatan. E-patient merujuk pada consumer (seseorang atau tim yang terdiri dari pasien, keluarga, pengasuh, dan individu lainnya yang peduli dengan kesehatan) yang aktif menggunakan Internet dan sarana digital lainnya untuk kebutuhan informasi dan layanan kesehatan. Sejumlah aktivitas e-patient adalah mencari informasi kesehatan tentang penyakit, gaya hidup sehat, obat dan farmasi, dan penyelenggara layanan kesehatan melalui sistem mesin pencari; berkonsultasi dengan dokter dan spesialis secara online; mencari informasi layanan kesehatan publik melalui situs resmi pemerintah dan institusi kesehatan terpercaya lainnya; dan berpartisipasi dalam sistem consumer health informatics melalui forum online dan media sosial.

Di balik kemudahan mengakses informasi dan layanan kesehatan melalui sistem digital, muncul kekhawatiran tentang akurasi dan kualitas informasi kesehatan yang beredar di Internet. Salah satu penyebabnya adalah fitur anonimitas dalam layanan Internet, siapapun dapat menulis artikel tentang kesehatan, berperan sebagai tenaga medis profesional, dan memberikan opini atau diagnosis kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan dan pendidikan pada pengguna Internet tentang memilih informasi kesehatan yang benar dari sumber yang terpercaya dan menginterpretasikan informasi kesehatan secara benar. Salah satu sumber informasi terpercaya tentang layanan kesehatan publik adalah situs e-government milik pemerintah, yaitu Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Situs e-government tersebut dikembangkan untuk memenuhi satu fungsi dinas kesehatan, yaitu pembinaan promosi kesehatan, pemberdayaan kesehatan masyarakat, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan komunikasi publik. Penyajian informasi kesehatan yang benar dan terpercaya tidak hanya bergantung pada substansi informasi, tetapi juga pada cara atau metode dan visualisasi penyajian informasi yang ditampilkan melalui interface (antarmuka) sistem.

Presentasi informasi yang tepat dan ramah pengguna (user friendly) mempengaruhi pemahaman terhadap substansi. Hal ini penting karena kesalahpahaman dalam memaknai informasi kesehatan dapat berakibat fatal bagi kesehatan individu. Presentasi informasi kesehatan di situs kesehatan publik dapat mengadaptasi metode user-centered design (UCD) dan prinsip-prinsip usability. Metode UCD bertujuan mengembangkan sistem yang mudah dipahami (understandable) dan digunakan (usable) dengan mengeksplorasi kebutuhan dan minat pengguna. Aplikasi metode UCD pada pengembangan sistem dan tampilan antarmuka situs egovernment Dinas Kesehatan Kota Surabaya dimulai dari identifikasi user (pengguna) dan konteks penggunaan, evaluasi tampilan antarmuka situs saat ini, menyusun kebutuhan user, merancang solusi antarmuka berdasarkan kebutuhan user, dan mengevaluasi hasil rancangan tersebut.

Pengguna situs terdiri dari pegawai dinas kesehatan dan puskesmas, pemerintah kota Surabaya, dan masyarakat kota Surabaya. Masing-masing pengguna memiliki kebutuhan dan tujuan spesifik dalam hal penggunaan situs. Selanjutnya, evaluasi tampilan antarmuka saat ini dilakukan oleh perwakilan pengguna, yang terdiri dari dua analis sistem informasi, dua praktisi kesehatan publik, dua desainer komunikasi visual, dan dua mahasiswa psikologi, dengan metode evaluasi heuristik. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tampilan situs saat ini terdapat kelemahan dalam hal visibilitas status sistem, konsistensi desain, fitur bantuan dan dokumentasi, dan desain interaksi secara keseluruhan.

Rancangan solusi untuk perbaikan situs dimulai dari penyusunan spesifikasi kebutuhan pengguna. Terdapat empat belas spesifikasi kebutuhan pengguna yang terdiri dari enam kebutuhan untuk pegawai dinas kesehatan dan puskesmas, tiga kebutuhan untuk pemerintah kota Surabaya, dan lima kebutuhan untuk masyarakat. Beberapa contoh kebutuhan tersebut adalah menyediakan informasi kesehatan publik yang akurat dan terpercaya, mengelola dan menampilkan data dan laporan kesehatan publik kota Surabaya, memonitor aktivitas dinas kesehatan, dan mencari informasi kesehatan publik. Aktivitas selanjutnya adalah merancang desain antarmuka berdasarkan kebutuhan pengguna. Sejumlah fitur penting pada usulan solusi adalah visualisasi menggunakan satu tema dan kombinasi warna biru (kode hex: #0088cc), putih (kode hex: #ffffff), dan hitam (kode hex: #383f48) untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Surabaya dengan buta warna; pemilihan jenis huruf Helvetica, Arial, dan Verdana, yang memiliki nilai readability tinggi untuk memudahkan pengguna dengan dyslexia; reorganisasi stuktur navigasi situs menjadi lima kelompok utama, yaitu identitas pengelola situs, layanan publik, informasi publik, data dan dokumen kesehatan publik, dan pojok kesehatan masyarakat.

Usulan rancangan tersebut selanjutnya didetilkan dalam bentuk storyboard (simulasi skenario penggunaan sistem oleh tiap pengguna) dan mock-up (prototipe sistem dengan tampilan antarmuka sesuai usulan rancangan). Aktivitas terakhir adalah evaluasi usulan rancangan oleh perwakilan pengguna. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan skor dalam semua aspek heuristik dan perbaikan terhadap kelemahan situs saat ini. Berdasarkan hasil dan temuan pada studi ini, metode UCD dapat direkomendasikan untuk mendesain tampilan antarmuka pada situs kesehatan publik. Metode UCD memastikan bahwa pengambangan sistem didasarkan pada kebutuhan pengguna secara menyeluruh sehingga dapat membantu masyarakat untuk menginterpretasikan informasi kesehatan secara tepat.

Penulis: Ira Puspitasari

Judul artikel Scopus: A User-centered Design for Redesigning E-Government Website in Public Health Sector Link artikel: https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/8549726/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).