UNAIR NEWS – Pariwisata menjadi sektor yang cukup menjanjikan, terutama di daerah-daerah yang berpotensi. Hanya saja, tidak semua daerah dapat mengolah dan mengembangkan potensi tersebut dengan baik karena kurangnya sumber daya manusia.
Keadaan ini menginspirasi tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga untuk melakukan pilot project di Dusun Sine, Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir, Tulungangung. Bersama dengan beberapa delegasi dari Asia University (AU) Taiwan, Universitas Teknologi MARA (UITM) Malaysia, dan Management and Science University (MSU) Malaysia, serta Institut Teknologi Bandung (ITB), pilot project tersebut berupa festival Pasar Sine yang dilaksanakan pada Sabtu, (27/7/19).
Ketua pelaksana Amalia Ika Wardhani menjelaskan, di dalam festival Pasar Sine terdapat serangkaian kegiatan lain seperti labuh laut, dan bersih pantai.
“Serangkaiannya ada labuh laut dilaksanakan tanggal 19 kemarin, itu termasuk kegiatan adat Dusun Sine. Ada bersih pantai Sine di Cemoro Sewu dan pantai Sine dilaksanakan tanggal 26. Puncaknya tanggal 27 ada festival pantai Sine,” jelas mahasiswa Biologi tersebut.
Chika sapaan karibnya menambahkan, festival itu diadopsi dari pasar Temanggung dengan konsep festival makanan, budaya, dan alam yang disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dengan mengambil tema Localistem, pedagang yang berjualan berasal dari Desa Kalibatur dengan menjual makanan khas Tulungangung.
Kegiatan tersebut didukung oleh beberapa instansi pemerintahan setempat, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, serta BAPEDA. Uniknya, dalam kegiatan tersebut tidak menggunakan uang tunai melainkan menggunakan koin sebagai alat pembayaran. Selain itu, untuk mengurangi sampah plastik kemasan yang digunakan berasal dari bahan alam.
“Meminimalisir sampah plastik menggunakan bahan-bahan dari alam seperti daun jadi kita zerois,” ujar mahasiswa angkatan 2016 itu.
Dengan adanya kegiatan tersebut, chika berharap dapat mengembangkan Dusun Sine sebagai desa wisata dan menjadikannya sebagai desa mandiri. Dan untuk UNAIR diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat mendukung program 500 World Class University (WCU).
“Selain itu, bisa bantu branding fakultas dan untuk cari relasi,” tambahnya. (*)
Penulis : Asthesia Dhea C.
Editor : Binti Q. Masruroh