UNAIR NEWS – Salah satu tim Praktek Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Kesehatan Masayarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil memunculkan sebuah program berdasarkan hasil identifikasi masalah yang terjadi di Desa Kalitidu, Kab. Bojonegoro. Program tersebut diberi nama “ TIRAKATO “ kependekan dari Matikan Rokok Dalam Pot. TIRAKATO dilaksanakan selama 2 hari yaitu hari sabtu (20/7/19) dan minggu (21/7/19) dengan teknis door to door ke setiap rumah warga perokok yang memiliki balita.
Terdapat dua belas mahasiswa yang tergabung dalam 1 tim program TIRAKATO, sepuluh orang merupakan mahasiswa FKM UNAIR dan dua diantaranya merupakan mahasiswa pertukaran pelajar dari Mahidol University,Thailand. Yaitu Rizqi Supramulyana, Azizi Pridasari, Cendana Fitrahanjani, Emmanuella Dyca, Maharani Dyah, Annisa Salsabila, Sarah Nadhila, Dwi Ghunayanti, Rifki Oksantika, Ar Risydah Putri, Afnan Maekongmuenae dan Apichaya Sakjirapapong.
Azizi Pridasari yang menjadi penanggungjawab program tersebut menjelaskan bahwa program tersebut muncul berdasarkan hasil identifikasi dari Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dari puskesmas. Tidak hanya PIS-PK namun Identifikasi permasalahan tersebut juga diperkuat dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada masyarakat.
“Dari identifikasi permasalah kesehatan yang terjadi di desa Kalitidu kami menemukan salah satu diantaranya yaitu Pneumonia pada balita. Sehingga kami memunculkan program TIRAKATO sebagai upaya pencegahan penyakit Pneumonia pada balita,” jelas Azizi.
Dari identifikasi tersebut juga diperoleh bahwa rokok merupakan salah satu faktor penyebab dari penyakit Pneumonia. Sehingga program tersebut mengharuskan agar anggota keluarga yang merokok mematikan rokok sebelum masuk kedalam rumah. Tidak hanya itu, program tersebut juga menghimbau agar membersihkan diri dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi dengan balita.
“Terdapat 40 rumah yang menjadi sasaran kami untuk melakukan sosialisasi door to door , kami harus berjalan melewati sawah, perkebunan pohon jati serta akses jalan yang cukup sulit untuk sampai pada rumah sasaran kami,” ucap Azizi yang juga merupakan finalis Hijab Next Top Model 2019.
Azizi dan tim berharap, program tersebut mampu dilaksanakan oleh masyarakat sebagai program yang berkelanjutan. Terlebih lagi mampu sebagai upaya pencegahan penyakit pneumonia pada balita serta mengurangi kebiasaan merokok masyarakat.
“Kami juga memberikan pot bunga yang bertuliskan Ngudud Ra Urip, Pados Arto Sing Urip dan juga stiker sebagai media penyampaian pesan sekaligus bentuk kenang-kenangan dari tim kami,” ungkapnya.
Penulis: Rizqi Supramulyana Putra
Editor: Nuri Hermawan