UNAIR NEWS – Dalam rangka mempersiapkan Universitas menuju 500 World Class University (WCU), Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar workshop internasional pada Selasa (23/7/2019). Workshop bertajuk “French-Indonesia Cooperation in Profesional Education in International Exchanges” itu bertempat di Gedung Magister Manajemen Kampus B UNAIR.
Acara workshop internasional tersebut dihadiri langsung oleh perwakilan dari Le Havre Normandie University Prancis yaitu Direktur Magister Manajemen dan Perdagangan Internasional Dr. Darwis Khudori serta Wakil Presiden Universitas Le Havre Normandie Michael Hauchecorne. Sedangkan dari pihak Universitas Airlangga, dihadiri langsung oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D., Direktur Magister Manajemen UNAIR Dr. Gancar Chandra Premananto SE., M.Si., dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Diah Ariani Arimbi, Ph.D.
Dalam workshop internasional tersebut, Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah berkesempatan untuk memberikan sambutan. Dalam sambutanya, disampaikan bahwa saat ini UNAIR berada di 651 peringkat universitas dunia berdasarkan QS (Quacquarelli Symonds).
“UNAIR memiliki komitmen untuk menjadi salah satu dari 500 universitas terbaik di dunia pada tahun 2020. Saya berharap kepada semua lembaga di bawah universitas agar bisa memberikan kontribusi terbaik demi tercapainya target tersebut,” ungkapnya.
Prof Amin menuturkan, UNAIR akan terus memperluas jaringannya dengan banyak universitas di seluruh dunia. UNAIR akan menerima mahasiswa dan sarjana internasional serta akan mengirimkan mahasiswa dan dosen ke seluruh penjuru dunia.
“Kolaborasi adalah komponen penting bagi kami untuk bergerak maju menghadapi tantangan global menjadi universitas kelas dunia. Saya berharap kolaborasi kami dapat diarahkan pada penguatan, terutama dalam penelitian dan pengabdian masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Dr. Gancar Chandra Premananto SE., M.Si. menuturkan bahwa terdapat enam mahasiswa asal Université Le Havre Normandie Prancis yang sedang magang di Surabaya. Di akhir masa studinya, UNAIR akan membuat acara untuk keenam mahasiswa asing tersebut melalui workshop internasional.
“Kami memberikan kesempatan kepada keenam mahasiswa tersebut untuk mempresentasikan hasil pengalaman dan penelitian mereka tentang bagaimana masyarakat di Indonesia atau Surabaya,” tuturnya.
Dr. Gancar berharap kerjasama antara Prancis tersebut akan membuka kerjasama secara global. Program studi Magister Manajemen memiliki double degree yang akan membuat kerjasama menjadi lebih nyata untuk pembuatan e-learning.
“Harapan saya adalah membentuk program-program yang nyata untuk membawa UNAIR khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Ilmu Budaya untuk lebih menunjukkan posisinya di dunia internasional,” jelasnya. (*)
Penulis : Sandi Prabowo
Editor : Khefti Al Mawalia