UNAIR NEWS – Sebanyak 28 dokter gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) baru saja lulus dan diambil sumpah pada Selasa (25/6/19). Pengambilan sumpah dokter gigi periode Juni 2019 berlangsung di gedung Graha Bik IPTEK Dok Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR. Dari 28 dokter gigi yang diambil sumpah, dua di antaranya merupakan mahasiswa asal Malaysia dan Filipina.
Dua mahasiswa itu adalah Nik Andriena Binti Nik Abdullah asal Malaysia, dan Christian Oliver Wijaya dari Filipina.
Dalam sumpah dokter gigi itu, jajaran FKG dan UNAIR turut hadir. Di antaranya Dekan FKG Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes, Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut UNAIR, serta Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE, MT.,Ak.,CMA. Pada kesempatan yang sama, turut hadir jajaran dari Hiroshima University yang saat ini melaksanakan kerjasama dengan FKG UNAIR dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dalam sambutannya, Dr. Darmawan Setijanto mengungkapkan bahwa FKG UNAIR dan Hiroshima University telah lama bekerjasama dalam pengembangan SDM guna meningkatkan peringkat UNAIR menuju 500 dunia.
“Kerjasama yang terjalin antara UNAIR dan Hiroshima University telah terjalin cukup lama, kurang lebih 33 tahun. Kerjasama tersebut meliputi peningkatan mutu mahasiswa dan karyawan FKG,” ungkap Dr. Darmawan.
Selain itu, Dekan FKG juga mengungkapkan bahwa sebagian dokter gigi yang diambil sumpah merupakan produk kerjasama dengan Hiroshima University melalui berbagai progam yang ada di FKG.
“Hasil kerjasama kami dengan Hiroshima University di antaranya short course hingga beasiswa kuliah dari Pemerintah Jepang. Di antaranya dokter gigi yang diambil sumpahnya hari ini,” tambahnya.
Di akhir sambutan, Darmawan mengutarakan bahwa sebagian dokter gigi yang ada di Indonesia berada di wilayah Indonesia barat. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi dokter gigi baru untuk mengabdi ke bagian lain dari Indonesia.
“Sebagian besar dokter gigi yang ada di Indonesia saat ini berpusat di wilayah Indonesia barat. Hal tersebut merupakan tantangan bagi kalian (dokter gigi baru, Red) untuk memberanikan diri terjun ke wilayah Indonesia tengah dan timur,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE, MT., Ak., CMA menyampaikan setelah keluar menjadi seorang dokter gigi dan dinaungi oleh profesi, kerjasama tim menjadi sebuah keharusan. Hal itu guna mencapai tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat. “Setelah ini, saat berada dalam sebuah profesi dokter gigi, teamwork menjadi sebuah keharusan. Karena saat berbicara sebuah profesi tidak dapat bekerja secara individu, namun harus bersama-sama guna tercapainya sebuah tujuan yaitu meningkatnya kesehatan masyarakat,” papar Prof. Nasih. (*)
Penulis: Faisal Dika
Editor: Binti Q. Masruroh