UNAIR NEWS – Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, utamanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kesehatan yang baik juga penting guna melanjutkan keturunan yang ditandai dengan produksi semen (atau cairan mani) yang dapat berkualitas pada laki-laki.
Agustinus, dr.,Sp.And mengungkapkan, secara garis besar, kuantitas dan kualitas semen dapat diperiksa dengan analisis semen.
“Analisis semen merupakan pemeriksaan kuantitas dan kualitas sel benih laki-laki dan seminal plasma. Kuantitas dan kualitas sel benih mencerminkan fungsi testis beserta saluran reproduksi laki-laki sedangkan seminal plasma dapat mencerminkan fungsi kelenjar tambahan dan saluran reproduksi laki-laki,” ungkap dr Agus.
Dokter yang menjabat sebagai pengajar pada Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 Andrologi tersebut mengatakan, bahwa terdapat beberapa manfaat apabila seseorang melakukan pemeriksaan cairan semen. Metode ini juga menguntungkan karena tidak memasukkan alat ke dalam tubuh (tidak invasif).
“Terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila seseorang memeriksakan cairan semen. Selain dapat digunakan untuk memprediksi kesuburan atau fertilitas, analisis semen dapat menduga adanya gangguan fungsi seksual,” terang dr. Agus.
Selain itu, tambahnya, pemeriksaan ini juga tidak invasif. Mulai dari mudahnya pemeriksaan karena tidak invasif, sekaligus pemeriksa dapat mengetahui gangguan fungsi seksual yang mengakibatkan menurunnya kualitas cairan semen. Sehingga, dapat memprediksi kesuburan atau fertilitas.
Saat ditanya mengenai alat pemeriksaan yang digunakan saat ini, dr Agus mengatakan bahwa saat ini terdapat alat modern yang memudahkan kita sebagai androlog untuk menganalisis cairan semen yang ada. Seperti alat pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 Andrologi FK UNAIR yang terdapat pada poli andrologi RSUD Dr Sutomo.
“Saat ini telah tersedia Computer Assisted Sperm Analyzer (CASA) yang mempermudah kita dalam pemeriksaan semen. Dengan CASA kita hanya memasukkan cairan semen ke alat tersebut, kemudian akan muncul gambaran mikroskopis dari spermatozoa pada monitor dan beberapa indikator pemeriksaan,” ujar dr. Agus.
Namun, di tengah perkembangan teknologi di bidang kesehatan, dr. Agus menambahkan tetap ada metode pemeriksaan yang digunakan sebagai gold standart. Metode tersebut adalah metode pemeriksaan secara manual dengan mikroskop.
“Gold standart dari analisis cairan semen adalah dengan melakukan pemeriksaan secara manual dengan mikroskop dengan panduan dari buku World Health Organization (WHO) edisi ke 5 tahun 2010,” imbuhnya.
Pada akhir wawancara, dr. Agus membagikan tips guna mendapatkan kualitas semen yang baik. “Pola hidup yang sehat dengan menjaga asupan makanan empat sehat lima sempurna dan rajin berolahraga setiap hari dan hindari stres berlebih adalah langkah yang dapat dilakukan guna mendapat kualitas semen yang baik,” pungkasnya. (*)
Penulis : Faisal Dika Utama
Editor : Binti Q Masruroh
