UNAIR NEWS – Era millennial saat ini telah banyak bisnis yang dilakukan oleh berbagai kalangan. Termasuk sebagai salah satunya adalah mahasiswa. Entah untuk tambahan uang saku, belajar berbisnis, atau menabung untuk masa depan.
Sama halnya dengan salah satu mahasiswa Kimia Universitas Airlangga (UNAIR) ini. Siti Febtria Asrini Sugito membuat bisnis home industry kreasi pisang.
Bagi Febtri –sapaannya–, produknya yang diberi nama ”Albana” awalnya terinspirasi dari nugget pisang yang akhir-akhir ini viral, tapi sulit untuk dibawa ke mana-mana. Dan, di sisi lain, mahasiswa asal Tulungagung tersebut ingin mengenalkan buah khas asli tempat kelahirannya itu berupa produk yang berbeda.
Sale pisang tersebut dinamakan Albana karena memiliki kepanjangan Ai Love Banana. Sale pisang yang diproduksi berbeda dengan sale yang lain. Yakni, teksturnya lebih crispy dari pisang dan lumer varian rasanya tetap terjaga sampai ke tangan konsumen dengan tanpa bahan pengawet apa pun.
Perintisan bisnis tersebut diawali pada Desember 2016 yang masih berupa tester.Dan, pada April 2017 mulai dijual. Hingga sekarang, produk tersebut telah memiliki agen di beberapa tempat di Jawa dan di Kalimantan serta Sumatra.
”Alhamdulillah, sudah punya agen di Jawa. Ada reseller sama pembeli dari Sumatra dan Kalimantan,” ujarnya.
Bagi mahasiswa semester akhir ini, memiliki bisnis tersebut sangat menjanjikan. Sebab, ia dapat menghasilkan pendapatan per bulan yang lumayan.
Dalam membagi waktu antara kuliah dan bisnis itu, Febtri awalnya membuat secara open order. Tapi, karena terlalu sibuk dengan kuliah, akhirnya diturunkan kepada orang tuanya yang dibantu para tetangga.
Dengan adanya bisnis tersebut, Febtri berharap dapat menjadi sumber penghasilan dan sumber lapangan pekerjaan bagi orang-orang. Dan, Albana bisa sampai bentuk Industri skala besar dengan sebaran seluruh Indonesia lebih-lebih sampai luar negeri.
”InsyaAllah, dapat menjadi sumber penghasilan dan sumber lapangan pekerjaan bagi orang-orang. Dan, Albana bisa sampai bentuk Industri skala besar,” katanya. (*)
Penulis: Asthesia Dhea C.
Editor: Feri Fenoria Rifa’i