UNAIR NEWS – Donasi UNAIR Berbagi merupakan salah satu bentuk sinergitas antara Departemen Sosial Masyarakat Keluarga Mahasiswa dengan Departemen/Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Program Studi di PSDKU UNAIR Banyuwangi.
Donasi tersebut dbuka sejak awal tahun 2019, tepatnya Sabtu (12/1). Selain menggunakan sistem transfer, donasi UNAIR Berbagi juga menarik bantuan ke kelas-kelas melalui HIMA setiap satu minggu sekali.
Saat ditemui UNAIR NEWS pada Selasa (28/5), Ahmad Rido’i Yuda Prayogi, selaku Kepala Departemen Sosmas KM, menjelaskan bahwa donasi UNAIR Berbagi telah ditutup sejak Rabu (22/5) kemarin, dengan total hasil donasi yang terkumpul yaitu sebesar Rp. 3.046.900.
“Saya mewakili teman-teman pengurus Keluarga Mahasiswa, mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada donatur, semoga senantiasa dicatat sebagai amal baik, dan kami sebagai pihak pengumpul donasi akan menjaga amanah teman-teman semua untuk menyalurkan bantuan tersebut ke sasaran yang tepat,” ujar mahasiswa FKM tersebut
Berhubung pada akhir tahun 2018 kampus PSDKU UNAIR Banyuwangi memilih desa Tamansari sebagai desa binaan, maka KM bersama HIMA sepakat untuk menyalurkan hasil donasi tersebut untuk warga desa Tamansari yang membutuhkan, pada Sabtu (25/5) kemarin.
“Selain sebagai desa binaan, kami rasa beberapa warga disana sangat membutuhkan bantuan, meskipun sedikit yang bisa kami bantu, namun InsyaAllah dapat bermanfaat,” ungkap Yuda.
Tidak dalam bentuk uang, donasi UNAIR Berbagi yang terkumpul diubah dalam bentuk sembako, kemudian dibagi ke tujuh dusun yang ada di desa Tamansari, dengan jumlah bantuan yang diberikan yaitu sejumlah 7-9 keluarga setiap dusunnya.
“Dalam proses pemberian bantuan tersebut tim penyalur bantuan berkoordinasi dengan kepala dusun di desa Tamansari, untuk mencari tahu data warga yang layak untuk diberikan bantuan. Untuk kriteria yang kami utamakan yaitu kurang mampu dari segi ekonomi, janda, lansia dan anak yatim yang hidup sendiri, dan hasilnya Alhamdulillah tepat sasaran,” imbuh Yuda.
Kegiatan penyaluran bantuan di pelosok desa Tamansari bukanlah hal yang mudah, karena beberapa lokasi target bahkan tidak dapat diakses menggunakan sepeda motor, sehingga tim penyalur harus berjalan kaki beberapa menit. Namun, kegiatan penyaluran bantuan pun disambut baik oleh warga Tamansari, karena mereka bersyukur ternyata mahasiswa masih peduli dengan Rakyat. (*)
Penulis: Bastian Ragas
Editor: Nuri Hermawan