UNAIR NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga di Banyuwangi, pekan lalu menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu. Kegiatan yang bertempat di Kampus Sobo itu berlangsung selama dua hari, dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang kompeten dalam bidang Kesehatan Jiwa.
Acara yang bertema “Guest Lecture Kenal Sebaya : Deteksi Kesehatan Mental Remaja” itu diisi oleh 3 pemateri yaitu Andreina Marcelina, S.Pi C.Fc (Psikologi dari Yayasan Matahari) sebagai pemateri pada hari pertama, dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ (Psikiater RSUD Blambangan), dan Benny Prawira, S.Psi., M.Psi (Into The Light Indonesia) sebagai pemateri pada hari kedua.
Adreina Marcelina, S.Psi., C.Fc., selaku pemateri pada Sabtu (18/05/2019), menyampaikan tentang masalah kesehatan mental yang sangat penting khususnya bagi remaja. Hal itu, jelasnya, dikarenakan masa remaja merupakan masa peralihan sehingga gambaran realitas bagi kehidupan ke depannya sangat diperlukan.
“Bayangkan saja ketika selesai remaja akhir, memasuki dewasa awal gambaran realitas itu tidak didapat akhirnya tuntutan tinggi, harapan tinggi, tapi kerja keras tidak ada. Sehingga seringkali mengalami stress akibat adanya tekanan yang tinggi tersebut,”ungkapnya
Stress, imbuhnya, erat kaitannya dengan kesehatan mental. Dalam hal itu, Kesehatan Mental adalah kemampuan untuk memahami diri, perasaan, dan segala kemampuan yang kita miliki. Ketika seseorang mengalami stress, dapat dikatakan bahwa ada gangguan pada kesehatan mentalnya, akibat ketidakmampuan diri dalam mengatasi bentuk tekanan dalam kehidupan secara normal.
“Karena, orang yang sehat mentalnya tentu mampu mengatasi segala bentuk-bentuk stress yang dialami. Orang yang sehat mentalnya belum tentu ia yang selalu terlihat bahagia, terkadang pop up bisa sedih, marah, gelisah namun hal tersebut masih terbilang normal selama tau cara overcome dari hal-hal tersebut,” jelasnya.
Adreina juga menjelaskan bahwa orang yang sehat mentalnya bakal selalu produktif, ada kontribusi serta mampu terintegrasi dalam masyarakat. Sehingga, tandasnya, ketika ia telah mampu menjadi seseorang yang sehat mentalnya, ia juga dapat menjadi konselor bagi sebaya. Tidak hanya itu, stress tersebut dapat dicegah dengan cara memelihara kesehatan mental.
“Beberapa cara memelihara kesehatan mental yaitu bercerita, kemudian bekerja secara produktif, asupan dan pola makan yang baik, hindari alkhohol dan obat-obatan terlarang, tetap bersosialisasi dengan orang lain, sediakan waktu untuk diri sendiri, lakukan yang diminati dan disenangi, menerima diri dengan apa adanya, serta meningkatkan kepedulian terhadap orang lain,” tutupnya.(*)
Penulis: Athiya Adibatul Wasi Editor: Nuri Hermawan