Sebanyak 47 Mahasiswa Asing Ikuti Lomba Budaya di UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Salah satu peserta asal Tiongkok saat tampil membawakan dongeng sejarah Kota Surabaya. (Foto: Sukma Cindra)

UNAIR NEWS – Sebagai salah satu universitas terbaik Indonesia, UNAIR tak hanya menjadi tempat belajar bagi mahasiswa asal tanah air. Ratusan mahasiswa asing dari berbagai negara pun ikut menimba ilmu di kampus berslogan Excellence with morality ini.

Tak hanya menimba ilmu sesuai bidang dan minat masing-masing, para mahasiswa asing juga memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar bahasa Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi, Pusat Bahasa (PUSBA) UNAIR mengadakan festival BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) pada Selasa (30/4/2019). Festival BIPA diikuti oleh 47 mahasiswa asing dari berbagai kampus negeri dan swasta dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Para mahasiswa ini terlihat sangat antusias mengikuti kompetisi baca puisi, menyanyi, dan mendongeng.

Mahasiswa penutur asing ini berasal dari dua belas negara berbeda. Mulai dari negara Asia seperti Thailand, dan, Tiongkok, hingga Meksiko. Para peserta terlihat sangat bersemangat. Beberapa dari mereka bahkan mengenakan baju adat Indonesia dan membawa berbagai properti penunjang penampilan.

“Tujuan utama dari diadakannya acara ini adalah sebagai media tukar budaya, dimana mahasiswa asing bisa belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia dan sebaliknya,” ujar kepala Pusat Bahasa UNAIR Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si.

Acara lomba diadakan di luar ruangan. Sehingga, mereka bisa lebih nyaman dan mahasiswa UNAIR bisa ikut menikmati.

Eko menambahkan, festival BIPA ini juga diadakan sebagai studi banding antar universitas dalam pengelolaan BIPA. Selain itu, diharapkan acara ini juga bisa menjadi tolak ukur pemahaman bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing.

“Kegiatan seperti membaca puisi dan mendongeng memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Jadi dengan ini kita bisa tahu, sejauh mana para penutur asing bisa berkomunikasi dan berekspresi dengan bahasa Indonesia,” jelas Eko.

Ke depan, tidak menutup kemungkinan festival BIPA akan diadakan kembali. Bahkan Eko berharap, PUSBA UNAIR bisa menggelar festival yang lebih besar dengan cakupan yang lebih luas. Tak hanya Festival PIBA, PUSBA UNAIR berencana untuk terus memfasilitasi penutur asing untuk belajar bahasa Indonesia.

“Kami akan terus mengevaluasi dan berupaya agar Festival BIPA ini bisa diadakan kembali dengan skala nasional,” ujar Eko.

Bahasa Indonesia, lanjut Eko, sejatinya adalah bahasa yang sederhana dan mudah dipelajari. Ia pun mendorong para mahasiswa asing agar semakin semangat belajar.

“Kami berharap jumlah mahasiswa asing yang bisa berbahasa Indonesia semakin meningkat,” pungkasnya. (*)

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Binti Q Masruroah

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).