UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung pada kegiatan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) mengadakan sosialisasi cara pencegahan penyakit katarak di Posyandu Masalima Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep pada Minggu (13/04/2019). Novia Yudia Sari, mahasiswi asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) menyatakan, kegiatan tersebut dilakukan lantaran banyaknya laporan adanya katarak di pulau tersebut.
”Karena di sini terindikasi banyak kasus katarak yang mayoritas adalah nelayan. Maka dari itu, kita perlukan tindakan untuk mencegahnya. Salah satunya lewat sosialisasi,” katanya.
Kepada warga Novi berujar, katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menimbulkan penurunan penglihatan hingga kebutaan. Gejalanya dimulai ketika penglihatan menjadi kabur dengan adanya bayangan awan, kesulitan melihat di malam hari, dan mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
”Kemudian biasanya ada lingkaran putih saat (melihat, Red) ada sinar. Dan, penglihatan seolah menjadi ganda,” kata mahasiswi yang aktif di UKM Wanala tersebut.
Cara Mencegah Katarak
Didapat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Novi mengatakan terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah katarak. Yaitu, pertama, melakukan deteksi dini secara teratur oleh masyarakat dengan cara hitung jari atau E-Tumbling. Bila dirasa ditemukan kecurigaan terhadap katarak, segera rujuk ke pelayanan kesehatan terdekat.
Kedua, berhenti merokok dan meminum alkohol. Menurutnya, mengonsumsi rokok dan alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan resiko katarak.
Ketiga, konsumsi makanan sehat. Masyarakat Masalembu disarankan untuk memilih makan-makanan sehat seperti buah dan sayur. Sebab, di dalamnya mengandung vitamin dan nutrisi yang baik untuk mata.
”Jangan terlalu banyak makan ikan (kering, Red) dan jangan kurang makan sayur, terus kurangi terpapar sinar matahari yang langsung ke mata,” pesan Novi kepada warga.
”Mencegahnya dengan makan banyak sayur seperti daun kelor dan pepaya,” imbuhnya.
Keempat, Novi menyarankan masyarakat memakai kacamata hitam anti UV. Sebab, sinar UV dapat mengakibatkan perkembangan katarak. Dengan menggunakan kacamata hitam, lanjut Novi, dapat menghalangi sinar UV B menuju mata saat berada di luar lapangan.
Terakhir, Novi mengatakan, pengobatan bagi penderita katarak hanya dapat dilakukan dengan operasi. Operasi yang dilakukan bukanlah operasi besar, melainkan hanya operasi pembedahan kecil pada kornea mata.
”Operasi harus segera dilakukan ketika dokter sudah menganjurkan untuk dilaksanakan operasi. Penundaan operasi dapat berakibat fatal yaitu kebutaan,” pungkasnya.
Penulis: Fariz Ilham Rosyidi
Editor: Feri Fenoria Rifa’i