UNAIR NEWS – Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, Universitas Airlangga (UNAIR) terus mengukir prestasi dalam berbagai bidang. Kali ini, dua mahasiswa UNAIR berhasil mengukir prestasi pada kompetisi Student English Activity Debate Competition (SEADC) 2019. Melalui kompetisi itu, kedua mahasiswa berhasil menyabet juara II.
Diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 12-14 April lalu, Devi Salsabila dari Fakultas Hukum (FH) dan Olivia Firsta dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR berkompetisi dengan 40 tim lain dari berbagai universitas. Devi Salsabila kemudian membagikan pengalamannya pada tim UNAIR NEWS.
“Kompetisi ini menggunakan sistem debat british parliamentary, dimana dalam satu sesi kita melawan tiga tim lainnya. Semua mosi debat bersifat impromptu, jadi baru diberitahukan 15 menit sebelumnya,” ujar Devi.
Devi menuturkan, mosi debat yang disajikan dalam kompetisi tersebut sangat beragam. Mulai dari legitimasi golongan putih (golput), diplomasi, hingga filsafat kehidupan dan agama. Devi pun bersyukur bisa mendapatkan mosi mengenai imunitas diplomat.
“Sebagai mahasiswa hukum saya cenderung bias ke oposisi. Untunglah waktu itu saya berperan sebagai oposisi, jadi tidak bertentangan dengan apa yang saya pelajari sewaktu kuliah,” jelas Devi.
Devi mengaku sama sekali tidak menyangka bisa berakhir sebagai juara II pada kompetisi itu. Terlebih, saingannya juga merupakan perwakilan terbaik dari berbagai perguruan tinggi.
“Saya tidak menyangka bisa menjadi juara kedua. Bahkan waktu final saya merasa kalau posisi saya ada di dua terendah,” ungkap Devi.
Hal yang paling berkesan pada kompetisi kali ini menurut Devi adalah usahanya untuk terus percaya pada diri sendiri. Kepercayaan dan kerja keras lah yang membantu mengantarkannya menjadi juara kedua.
Devi pun memberi saran untuk teman-teman lain yang juga ingin mengikuti kompetisi debat. Ia mengajak teman-teman mahasiswa untuk terus berlatih dan memperkaya informasi.
“Selain berlatih, kita juga perlu memperbanyak informasi dengan membaca berita, membaca mengenai hal-hal yang fundamental semacam filsafat dan teori-teori dasar. Juga, kita harus tetap percaya diri,” pungkasnya. (*)
Penulis : Sukma Cindra Pratiwi
Editor : Binti Q Masruroh