UNAIR NEWS – Setelah bertolak dari Pulau Sapeken dan Pagerungan Besar, kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) kembali mengadakan kegiatan bakti kesehatan di Pulau Masalembu, tanggal 12 April hingga 15 April 2019. Kegiatan yang dinamai Bhakti Ksatria Airlangga Kepulauan Madura tersebut merupakan kerja sama antara RSTKA Universitas Airlangga dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam rangka masa kerja 99 hari gubernur Jawa Timur.
”Dalam misi sosial kali ini, RSTKA melibatkan beberapa tenaga medis dan non-medis. Ada dokter umum, dokter spesialis, perawat, kebidanan, apoteker, serta mahasiswa,” kata dr. Dwi Rani R. Pratiwi, SpB, saat pembekalan di Ruang Sidang Kampus A UNAIR (10/4).
”Kemudian dokter yang kami libatkan itu spesialis bedah, gigi, penyakit dalam, anak, THT, Obgyn, bedah plastik, anestesi, sama mata,” imbuh dokter yang kerap disapa Wiwin tersebut.
Diakui dr. Wiwin, saat persiapan, dirinya dan tim merasa sangat khawatir ketika tidak adanya dokter spesialis mata. Sebab, permasalahan kesehatan di Masalembu kebanyakan adalah penyakit mata, yakni katarak.
”Alhamdulillah, kita mendapat bantuan dari Rumah Sakit Sumenep dengan hadirnya dokter mata di detik-detik terakhir,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSTKA dr. Agus Hariyanto, SpB, menyatakan bahwa misi kesehatan itu dilakukan untuk membantu masyarakat di Masalembu yang dirasa memerlukan pelayanan kesehatan yang memadai.
”Karena, kebanyakan pasiennya tidak memungkinkan untuk datang ke rumah sakit kota. Jadi, kami berinisiatif menjemput mereka dengan tindakan medis yang diberikan secara gratis,” ujar dr. Agus,.
Diketahui, Kapal RSTKA mempunyai panjang 27 meter dengan lebar 7,2 meter. Dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap layaknya rumah sakit pada umumnya. Di dalamnya, terdapat tiga kamar operasi, kamar obat, ruang pemulihan, kamar mandi, serta kamar Anak Buah Kapal (ABK).
Penulis: Fariz Ilham Rosyidi
Editor: Feri Fenoria Rifa’i