UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga terus melebarkan sayap kerja sama dengan mitra asing dari berbagai negara. Hingga tahun 2019 ini, tercatat, fakultas kedokteran gigi tertua di Indonesia itu telah bekerja sama dengan sebanyak delapan perguruan tinggi dari empat negara, yaitu Jepang, China, Korea, dan Malaysia.
Melebarkan sayap kerja sama itu, faculty ambassador FKG UNAIR drg. Irma Josefina Savitri, DDS, Sp.Perio, Ph.D, turut hadir dalam pameran pendidikan bertajuk Asia-Pacific Association for International Education Conference and Exhibition (APAIE) 2019. Pameran pendidikan terbesar se Asia-Pasifik itu berlangsung sejak Selasa-Kamis (26-28/3/2019), bertempat di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia.
Bukan hanya pameran, APAIE dihadiri oleh lebih dari 1.500 delegasi dari ratusan perguruan tinggi di dunia, utamanya di wilayah Asia-Pasifik. Untuk itu, acara ini menjadi momen strategis untuk masing-masing perguruan tinggi dapat bertemu dan membicarakan kerja sama.
“Kalau selama ini kita harus pergi ke satu negara atau bertemu dengan 2-4 universitas, di sini kita bisa bertemu dengan banyak universitas. Investasi yang kita taruh memang besar, insha Allah impact-nya besar juga,” ujar Irma.
Selama tiga hari mengikuti APAIE, dosen pada Departemen Periodonsia FKG itu telah melakukan pertemuan strategis dengan setidaknya 21 delegasi perguruan tinggi asing. Di antaranya Malaysia, Taiwan, Thailand, Turki, Rusia, Australia, dan Hongkong. Sebagian besar pertemuan strategis itu dilakukan dengan mitra baru.
Dalam pertemuan strategis itu, lanjut Irma, ada tiga poin pembicaraan yang dibahas. Di antaranya kemungkinan kerjasama dalam bentuk student mobility, staf mobility, dan join riset. Tak lupa, Irma juga memperkenalkan simposum internasional FKG yang akan dilaksanakan pada 5 Juli 2019. Konferensi internasional itu mengusung tema Comprehensive Approach to Disability and Oral Health.
Usai melakukan meeting dengan delegasi dari puluhan perguruan tinggi, Irma berharap berlanjut pembicaraan kerja sama antara kedua belah pihak. Bukan hanya itu, kerja sama yang akan dijalin juga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
“Bukan hanya pihak-pihak tertentu yang merasakan manfaat, tapi semua kerjasama harus memiliki manfaat untuk kemajuan dan perkembangan ilmu,” terang Irma.
Melalui keikutsertaan Irma dalam APAIE, ia berharap seluruh sivitas akademika di FKG bisa melakukan kerja sama secara berkelanjutan. Sebab, academic excellence memiliki impact yang tinggi terhadap perankingan perguruan tinggi. Tentu, kerja sama yang meluas dan berkelanjutan dapat mendukung UNAIR menuju world class university (WCU).
“Selain meningkatkan international recognition FKG UNAIR di mata dunia, harapannya program-program kami dapat mengurangi kesenjangan kesehatan yang ada di masyarakat,” tambahnya. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh